Diselingi Penyerahan Bantuan Modal untuk 75 Ibu Tangguh, Begini Kemeriahan Festival Rebana El-Muna Kudus

0
478
Ketua PCNU Kudus KH.Asrofi, ketua TKMNU Jateng Hj. Nur Sa’adah, Kepala Disbudpar Kudus, ketua PC Muslimat NU Kudus menabuh rebana menandai pembukaan festival rebana, kemarin

KUDUS,Suaranahdliyin.com  Dalam rangka menyambut peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1447 H dan Hari Ibu, Kelompok Seni EL Muna Kabupaten Kudus menggelar Festival Rebana Tradisional dan Bazar UMKM di gedung JHK Kudus, Ahad (7/12/2025) kemarin.

Dengan mengangkat tema : “Menumbuhkan Semangat Cinta Tanah Air Dengan Melestarikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal, festival diikuti 10 group rabana dari seluruh kecamatan di Kudus.

Dalam festival yang dibuka dengan tabuh alat rebana berlangsung sangat meriah. Saat pembukaan, berbagai penampilan ditunjukkan paduan suara ibu-ibu Muslimat dan anak-anak panti asuhan Darul Hadlanah binaan PC Muslimat NU Kudus.

Tidak hanya itu, El-Muna menyalurkan bantuan model usaha dari Bank Syariah Indonesia (BSI) kepada 75 ibu-ibu tangguh. Masing masing menerima uang 1 juta rupiah.

Ketua Kelompok seni El-Muna Hj. Rif’ah mengatakan festival rebana dimaksudkan untuk menjaga kelestarian seni rebana ini agar keberadannya tetap mengakar di tengah masyarakat. Festival ini juga dalam upaya memberikan ruang berekspresi bagi grup rebana perempuan di wilayah kabupaten Kudus.

“Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap seni rebana tradisional sehingga termotivasi untuk ikut serta menjaga kelestariannya.”ujarnya.

Ia menandaskan seni rebana juga memiliki peran penting sebagai media dakwah di kalangan masyarakat muslim. Bahkan sering kali para da’i dan da’iyah berkolaborasi dengan grub rebana ketika sedang menyampaikan dakwah.

“Seni rebana menjadi salah satu seni yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat akar rumput sampai ke kalangan elit.”imbuh Hj. Rif’ah.

Terkait penyaluran modal usaha untuk ibu janda, Hj.Rif’ah menjelaskan sebagai bentuk apresiasi kepada kaum ibu yang tangguh. Dikatakan, ibu tangguh ini termasuk perempuan yang terus berusaha membesarkan anak atau sebagai tulang punggung keluarga tanpa dampingan suami tercinta.

“Momentum hari ibu ini, kami memberikan sedikit bantuan modal dari BSI untuk mereka, semoga bisa menambah manfaat usahanya,”imbuhnya.

75 ibu tangguh menerima bantuan modal usaha dari BSI Kudus

Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (TKMNU) Jawa Tengah Hj. Nur Sa’adah menyambut baik pelaksanaan festival rebana yang diselenggarakan El-Muna lembaga
Seni Muslimat NU Kudus Menurutnya, kegiatan ini sangat penting guna melestarikan kebudayaan  daerah utamanya di Kudus.

“Kudus termasuk kota santri yang memiliki dua wali Sunan Kudus dan Sunan Muria ini patut kita lestarikan kebudayaannya.”ujarnya.

“Semoga kebudayaan Jawa melalui seni rebana senantiasa membawa barakah dan manfaat serta memperkenalkan kesenian ini kepada anak cucu kita dan akhirnya sebagai penerus untuk bisa melestarikan,”sambung Nur Sa’adah.

Hj Nur Sa’adah menilai seni rebana memiliki keunikan. Sebab.seni rebana bisa dikombinasikan dengan musik apapun.

“Dikombinasikan dengan musik jazz, dangdut, keroncong atau alat angklung sangat masuk atau cocok. Apalagi dengan musik modern akan menjadi sangat indah,”tandasnya.

Namun tanpa dikombinasi apapun, lanjut Saadah, hanya alat seni rebana sudah nyaman dan damai di telinga. Apalagi pada umumnya, seni rebana lagu-lagunya kebanyakan salawat kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW.

“Selain itu, syair-syair dalam irama rebana mengandung himbauan ajakan menjadi insan yang baik,”terangnya seraya berharap kegiatan ini bisa membangkitkan marwah melestarikan kesenian tradisional rebana.

Penampilan salah satu peserta Festival rebana

Usai pembukaan, sepuluh group rebana perempuan dari seluruh kecamatan ini menambah kemeriahan acara. Secara bergantian mereka unjuk penampilan bersalawat yang diiringi rebana dan berkostum menarik.

Dengan dinilai tiga juri yang terdiri Ustaz Ahmad Fauzan (juri Instrumen), Ustaz Abdurrohman (juri vokal) dan Hj. Mawar Anggraeni (juri adab dan penampilan), terpilih enam group terbaik sebagai juara.

Dalam pengumuman di akhir acara, juara 1 Rebana Nurul Hidayah Bae, Juara 2 Rebana El-Muna Kota dan juara 3 Rebana An-,Nidaa Kaliwungu. Sementara Juara harapan 1 Rebana Nurul Wahdah Dawe, Harapan 2 Rebana el-Muna Gebog dan harapan 3 el-Munaja Jati..Para pemenang mendapat piala dan uang pembinaan.

Kegiatan festival juga disemarakkan dengan bazar UMKM yang berlangsung di halaman Gedung JHK Kudus. Sejimlah stand dari Pimpinan Anak cabang Muslimat NU seluruh Kudus memamerkan sekaligus menjual produk UMKM milik pengurus atau anggota Muslimat.

Turut hadir dalam acara itu, Ketua PCNU Kudus, KH.Asyrofi Masyito, Ketua PC Muslimat NU Kudus nyai Hj. Chumaidah, Ketua Dewan pakar Muslimat Kudus Nyai Hj. Zuhairoh Ulil Albab Arwani, Kepala Dinas Budaya dan pariwisata Kudus dan ketua Lesbumi Kudus Abu Hasan Asy’ari serta tamu undangan lainnya.(Qomarul Adib/ros)

Comments