KUDUS,Suaranahdliyin.com – Dewan Mahadiswa Institut Agama Islam Negeri (DEMA IAIN) Kudus menegaskan kesiapannya menjadi Pelopor Gerakan Pemuda Indonesia Membangun bangsa. Hal itu mengemuka dalam kegiatan Panggung Bebas Berpendapat di Auditorium SBSN lantai 2 IAIN Kudus,pekan lalu.
Kabiro AUAK IAIN Kudus Drs. Adnan, M.Ag. dalam pembukaan acara berpidato menegani pentingnya pengalaman Organisasi untuk menghadapi dunia kerja. Menurutnya, segala hal dalam organisasi akan ssngat berguna sebagai bekal hidup masa depan.
“Melihat semangat aktivis mahasiswa mengingatkan saya 25 tahun lalu. Proses Ujian dan tekanan dalam organisasi harus diterima dan dinikmati, karena itu akan menjadi kunci kuatnya bekal di masa yang akan datang. Tanpa organisasi saya tidak mungkin bisa berpidato disini. Ungkapkan segala isi pikiran, bebas Berpendapat tapi jangan sampai lupa etika dan moral. Akal sehat harus sejalan dengan emosial. Itu yang kita pelajari dari organisasi.” Katanya.
Ketua DEMA IAIN Kudus Muhammad Wazid Husni menyampaikan bahwa forum ini menjadi bukti akan kesatuan visi mahasiswa dalam upaya membangun bangsa di tengah keberagaman perbedaan yang ada di tataran Mahasiswa.
“Dengan hadirnya beberapa Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa. Kami berharap forum ini menjadi bukti bahwa idealisme belum mati, serta menjadi acuan bersama, bisa saling bertutur kata menyampaikan pendapat serta isi kepala guna meramu strategi gerakan bersama atasnama mahasiswa atasnama Pemuda Indonesia. Apalagi di moment politik seperti ini. Meskipun banyak berbeda dalam hal pilihan dan identitas, namun harus tetap satu dalam urusan kedaulatan negara. Hidup Mahasiswa!!” Ujarnya
Dr. Abdullah Hamid, M.Pd. Selaku Pemateri dalam acara tersebut mengungkapkan relevansi aktivis mahasiswa era ini, Mahasiswa harus mulai berbenah sesuai kebutuhan zaman serta bersaing dan memaksimalkan kemajuan digital.
“Sekarang eranya sudah berbeda. Tidak perlu banyak pasukan untuk bisa didengar, sekarang serba digital. Dengan jari bisa merubah warna dunia. Agen Perubahan hari ini harus segera merubah budaya dan berbenah diri demi kemajuan.”ungkapnya
Dalam diskusi panel Koordinator Pusat DEMA PTKIN Se-Indonesia Syahrus Sobirin, Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara Achmad Baha’ur Rifqi dan Koordinator Isu Perempuan dan Anak Bem Nusantara Siti Milatul Azcha berargumen bahwa perlu perubahan nyata wajah organisasi hari ini.
“Minimnya antusias minat mahasiswa menjadi salah satu problematika utama. Organisasi harus beradabtasi menyesuaikan kemajuan.”katanya.(rls/adb)