KUDUS, Suaranahdliyin.com – Salah satu yang memberikan kesan tersendiri dalam workshop manajemen produksi seni pertunjukan yang diselenggarakan Bakti Budaya Djarum Foundation, Ahad (18/2/2018), tidak sekadar karena narasumber yang hadirkan adalah begawan seni tanah air.
Tetapi lebih dari itu, karena dalam workshop ini, para peserta tidak sekadar diberikaan materi atau reoritis belaka, melainkan juga diajak untuk praktik langsung membuat proposal pertunjukian seni yang bagus, sehingga menarik coorporate untuk mensupport rencana pertunjukan seni yang digagas.
Tidak sekadar berlatih membuat proposal pertunjukan seni, bahkan. Sebab, setelah para peserta yang dibagi panitia dalam lima kelompok tersebut, juga langsung melakukan presentasi di depan para peserta lain dan juga narasumber.
Hendrik Musthofa dari Teater Gerak 11 Kudus, mengaku terkesan dengan konsep yang diusung panitia penyelenggara dalam workshop ini. dalam pandangannya, ini memberikan banyak wawasan kepada penggiat komunitas seni dalam hal pembuatan proposal pertunjukan.
“Mengikuti workshop ini, kami menjadi semakin memahami pentingnya membuat proposal pertunjukan seni yang baik, mulai dari konten, tata letak (layout), hingga cara menawarkan kepada instansi atau lembaga yang tepat untuk menyeponsori pertunjukan,’’ katanya sembari berharap ada tindak lanjut dari workshop yang digelar.
Pernyataan senada disampaikan Budiman, Komunitas Black Box, Yogyakarta. Dia pun mengaku lebih termotivasi dan percaya diri untuk mengelola seni pertunjukan setelah mengikuti workshop ini.
“Semoga ada follow up (tindak lanjut) workshop, untuk memberikan wawasan bagaimana presentasi yang baik kepada pimpinan instansi (sponsor) dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka,’’ ujarnya. (rid, ros)