
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said (RMS) Surakarta, Nurrohman, menilai, Gerakan Pemuda (GP) Ansor memiliki peranan yang sangat penting sebagai agen moderasi beragama
Dia mengutarakan hal itu saat berbicara dalam workshop “Penguatan Konten Moderasi Beragama di Media Sosial” kerja sama antara UIN RMS dengan GP Ansor Kecamatan Sambi, Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, belum lama ini.
“Media GP Ansor dapat mensosialisasikan muatan moderasi beragama di kalangan masyarakat, agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai, dan rukun,” katanya.
Ditambahkannya, internalisasi moderasi beragama, dapat dilakukan melalui nilai-nilai kebangsaan yang kuat, toleran terhadap sesama, serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang beragam.
Abraham Zacky, narasumber lain yang juga dosen UIN RMS Surakarta, menjelaskan tentang bagaimana menulis yang baik dan benar untuk media (pemberitaan). Di antaranya harus memenuhi unsur 5 W dan 1 H.
Yaitu What (apa): apa yang terjadi, Who (siapa): siapa yang terlibat dalam peristiwa itu. Why (mengapa): mengapa hal itu bisa terjadi, When (kapan): kapan peristiwa itu terjadi, where (kapan): di mana peristiwa itu terjadi, dan How (bagaimana): bagaimana peristiwa itu terjadi.

Dalam workshop yang digelar di MI Maarif Kiringan, Canden, Sambi dan diikuti 35 peserta perwakilan Tim Media Ansor dari ketiga Kecamatan itu, Abraham Zacky juga menguraikan tentang langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan rilis berita yang baik, bagus, dan ramah.
“Ketika merilis suatu pemberitaan jangan hanya di media internal (sendiri), tapi dapat berkerja sama dengan media – media ternama sebagai kontributor berita, supaya tulisan dapat dibaca khalayak umum (publik),” katanya. (sulistyawan/ sis, ros, adb)