KUDUS,Suaranahdliyin.com – Wasilah dan doa menjadi salah satu faktor penting bagi Teater Apotek SMK Duta Karya dalam meraih gelar juara. Pembina Teater Apotek SMK Duta Karya, Muchammad Zaini, mengatakan ritual itu seringkali dilakukan olehnya setiap mengikuti event teater.
“Sebenarnya kemenangan ini juga sebab wasilah dan doa kepada Sunan Kudus maupun Sunan Muria. Itu seringkali kita lakukan ketika mau mengikuti lomba dimanapun dan ditingkatan apapun,” ujarnya kepada suaranahdliyin.com seusai menerima piala, di GOR Djarum Kaliputu, Ahad (26/11/17).
Zaini bahkan mengaku jika satu minggu sebelumnya belum ada keyakinan untuk bisa meraih juara. Persiapan yang terbatas serta konsep yang masih dalam pencarian saat itu sempat menjadikannya pesimis.
“Tetapi kemudian dua hari terakhir dengan segala upaya kami matangkan konsep. Menyerap dan mencoba mengaktualisasikan kritik dan masukan dari dewan juri tahap seleksi serta mengukuhkan keyakinan juara. Akhirnya seperti yang kita rasakan sekarang, Alhamdulillah,” imbuh pria yang juga pegiat Lesbumi Kudus ini.
Faktor lain, lanjut Zaini, mungkin sebab konsep kita yang berani tampil beda. Artinya pakem-pakem pewayangan kami coba dobrak dengan terlebih dahulu menguatkan karakter aktor. Untungnya anak-anak mampu menguasai dan cepat belajar.
“Saya justru tidak banyak terjun dalam proses ini. Dan Alhamdulillah memang, kami punya sutradara yang cerdas, cepat memahami instruksi dan arahan, sehingga bisa mengkondisikan para aktornya,” jelas Jesy, sapaan akrab Zaini.
Tidak jauh beda, Teater Jangkar Bumi MA Qudsiyyah secara serentak juga mengumandangkan sholawat Asnawiyah setelah menerima gelar sebagai teater terbaik 2. Mereka mengumandangkan syair karangan KHR. Asnawi Kudus itu selama sekitar 15 menit.(far/adb)