KUDUS,Suaranahdliyin.com – Perhelatan Pencak Dor di lapangan desa Tanjungrejo Jekulo Kudus Ahad (20/8/2023) menjadi daya tarik ratusan pesilat nusantara. Mereka yang datang dari berbagai daerah turut berlaga tarung bebas satu lawan satu di atas ring pertandingan.
Pencak Dor yang diselenggarakan Pagar Nusa Kudus ini, dihadiri sejumlah tokoh dan pendekar khos Pagar Nusa. Diantaranya, putri Gus Dur Inayah Wahid, Gus Bidin (lirboyo), Abah Latif (Kediri), Gus Rofik (Kudus) dan pendekar lainnya.
Ketua Panitia H. Saiful Anas menjelaskan pencak dor ini menjadi agenda rutin tahunan Pagar Nusa Kudus dengan mengangkat tema mempertahankan tradisi merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Ini Pencak Dor kedua yang diadakan di Kudus dan tercatat ada sekitar 430 lebih yang konfirmasi ikut,”ujarnya.
Pria berprofesi Advokat ini mengatakan Pencak Dor ini sebagai majlis silaturahim para pesilat atau pendekar Pagar Nusa dari berbagai daerah. “Dalam pertandingan ini kita memegang prinsip, di atas lawan di bawah kawan,”imbuhnya.
Ketua Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kudus H. Husnul Khitam menambahkan Pencak Dor ini bertujuan untuk mempertahankan tradisi. Dimana, Pencak Dor ini lahir dari tradisi santri yang telah dikembangkan oleh masyayih Guru besar Pagar Nusa dari pondok Lirboyo.Gus Maksum Jauhari
“Pencak Dor adalah pencak tradisi bukan pencak prestasi.”ujarnya,
Gus Husnul mengatakan pertandingan Pencak Dor ini bisa menjadi wadah secara profesional bagi pesilat yang telah berlatih untuk menguji badan dan mental.
“Sama sekali tidak ada unsur permusuhan, diatas lawan di bawah kawan,”tandasnya.
Pertandingan Pencak Dor dimulai pukul 02.00 hingga 16.30 WIB berlangsung tertib. Usai pertandingan, para pesilat terlihat saling mempererat silaturahim antar perguruan.(adb,gie/ ros)