PMII STIT Pringsewu Berbagi Takjil Buka Puasa

0
961
PMII komisariat  STIT Pringsewu berbagai takjil

PRINGSEWU,Suaranahdliyin.com – Dalam momentum peringatan hari lahir (harlah) PMII dan hari kartini di Bulan Ramadhan, puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu Berbagi Takjil, Jumat (23/04/2021)

Pembagian takjil mulai pukul 16.30 sampai menjelang maghrib ini berlangsung di lokasi Jalan Raya Lintas Pringsewu, Dengan mengambil start depan Sekretariat PMII STIT Pringsewu, lalu rest area dan berakhir di Tugu Gajah Pringsewu itu digunakan ramai pengguna jalan raya dan masyarakat sekitar yang melintas.

Ketua Pengurus Komisariat (PK) STIT Pringsewu, Abi Rifai berbagi takjil ini menjadI rangkaian awal kegiatan Harlah PMII yang lahir pada 17 April 1960 dan hari Kartini.. Sementara buka bersama di sekretariat PMII STIT Pringsewu berisi Doa Bersama dan Sholat Tarawih

“Bulan Ramadhan ini bertepatan dengan Harlah PMII Ke-61 dan Hari Kartini  yang berlum lama ini, sehingganya kami memperingati nya  dengan bagi bagi takjil, dan dilanjutkan dengan Refleksi, Doa Bersama dan Sholat Tarawih,” ungkap Abi

Abi menjelaskan kegiatan berbagi takjil tersebut di gelar oleh pengurus komisariat dan diikuti oleh kader dan Anggota Komisariat STIT Pringsewu. Pada Moment kegiatan ini di harapkan dapat meneladani dan cerminan untuk merefleksi tokoh perempuan nasional R.A Kartini.

Ketua Korps PMII Putri (KOPRI) STIT Pringsewu Laili Nurbaiti mengharapkan kegiatan mampu menumbuhkan jiwa empati kepada yang lain dan meneladani perjuangan Raden Ajeng Kartini.

“Dengan adanya kegiatan bisa memberikan semangat juang atau membangkitkan lagi semangat dari KOPRI dan Pengurus untuk terus berdaya dan cerdas secara intelektual dan tidak ada lagi budaya patriarki” harapnya.

Lebih lanjut Laili menyebut perempuan pada zaman colonial dianggap kelas dua yang perjuangannya hanya sebatas di dapur, sumur dan kasur. Tetapi, era sekarang mereka bisa memilih berkiprah di manapun.

“Di dunia Pergerakan Kader Perempuan berhak dan layak menjadi pemimpin, menyuarakan pendapat, berkarya  berprestasi. Karena perempuan cerdas akan melahirkan generasi-generasi yang berkualitas” ujarnya.(Yusuf Setiawan/adb)

Comments