JEPARA, Suara Nahdliyin.com – Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Jepara dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jepara mengadakan program kegiatan bersama bertajuk Ngaji Bareng 5 pilar. Pada Senin (27/3/2023) kemarin, Ngaji bareng berlangsung di musholla kantor Kecamatan Tahunan Jepara.
Turut hadir menyampaikan ceramah pengajian, Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tahunan KH. Ali Masykur. Pada kesempatan itu, KH. Ali membacakan kitab Mau’dhatul Mukminin.
Kiai Ali Masykur mengawali kajiannya dengan memaparkan pentingnya mencari ilmu.
“Ngaji bareng ini merupakan bagian dari upaya mencari ilmu, terutama ilmu yang terkait syarat, rukun dan wajib puasa”katanya.
.
Kiai Ali menjelaskan salah satu manfaat ilmu adalah Allah akan memberikan rasa malu dan takut jika tidak mematuhi perintah Allah.
.
“Dengan ilmu yang diberikan Allah, kita bisa meneliti, memahami dan mengoreksi diri sendiri sampai tidak mempunyai waktu untuk mengoreksi dan mencari kesalahan orang lain.”ungkapnys.
.
Sebagaimana dimaklumi, lanjutnya, puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim yang akil baligh.
.
“Sebenarnya saya lebih senang membahas rukun Islam kedua, yakni Shalat. Karena kalau seseorang shalatnya beres, maka semua ibadahnya akan beres”, ujar Kiai Ali.
.
“Hanya saja, karena ini berada di bulan Ramadhan dan instruksi PCNU Jepara memang melaksanakan kajian Ramadhan tentang fikih puasa, maka kita harus sami’na wa atha’na”, lanjut Kiai Ali.
.
Ia pun membacakan salah satu bab rukun puasa dalam Kitab Mau’idhatul Mukminin karya Syaikh Jamaluddin Al Qasimy Ad Dimsyaqiy yang merupakan ringkasan kitab Ihyaa Ulumiddin sebuah magna corpus karya Al Ghazaliy.
Kapolsek Tahunan Iptu Sri Retno Biyanti, yang hadir bersama anak buahnya Aipda Dedy R dan Aipda Moh. Sahari merasa beruntung bisa mengikuti Ngaji Bareng.
.
“Kegiatan Ngaji Bareng ini sangat bagus dan bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam bulan Ramadhan bisa menguatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT”, tutur Kapolsek Tahunan yang akrab dipanggil Bu Retno.
.
Sebelum kajian Ramadhan, didahului shalat dzuhur berjamaah yang diimami oleh Kiai Ali Masykur.(zakaria/adb)