BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Boyolali gelar koordinasi fokus untuk melanjutkan pembangunan NU Center Wonosegoro, Jumat (9/2/2024) kemarin.
Rais NU Wonosegoro KH Shodiq Dimyati mengatakan koordinasi penting agar perjalanan pembangunan NU Center terus berlanjut.
“Koordinasi ini harus kita manfaatkan betul supaya pembangunan tidak terhenti. Semoga pertemuan kita di gedung yang kita bangun bersama, ini membawa berkah,” ujarnya di lantai 2 gedung NU Center Wonosegoro.
KH Shodiq yakin dengan sering bertemu silaturahim di antara pengurus, panitia, dan warga yang banyak akan menemukan solusi keberlanjutan pembangunan NU Center. “Alhamdulillah, banyak warga membantu pekerjaan NU Center Wonosegoro entah dengan tenaga, dana, maupun berupa semen, pasir, keramik, dan lainnya,” katanya.
KH Shodiq berpesan agar pengurus, panitia, dan warga terus bekerja sama agar amanat cita-cita mendirikan NU Center sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan tercapai.
Ketua NU Wonosegoro KH Yahya menyampaikan, pelaksanaan pembangunan NU Center Wonosegoro kualitasnya memang di atas target. “Gedung yang sudah berdiri tegak dua lantai itu, dikerjakan dengan rapi dan halus,” ucapnya.
Kendati demikian, lanjutnya, pekerjaan rumah masih banyak untuk menyelesaikannya. Seperti lantai satu belum ada dindingnya, kedua lantai belum terpasang keramik, toilet belum ada, dan lainnya.
“Karenanya, pengurus bersama panitia berusaha aktif menggali dana dari berbagai sumber. Alhamdulillah, awal tahun ini mendapat bantuan granit tidak kurang senilai Rp 30 juta dari H Abdurrahman (Surabaya),” terangnya.
Disampaikan KH Yahya, dua tahun terakhir juga menjual kalender kepada warga NU Wonosegoro yang keuntungannya untuk menambah pembiayaan. Dia juga mengingatkan untuk tidak menyia-nyiakan amanat ini, karena sejak awal (sekira 3,5 tahun lalu) pendirian NU Center didukung warga dari berbagai kalangan.
“Kita perlu mengingat sebelum kita memiliki tanah untuk lokasi NU Center. Kemudian kita kumpulkan dari kotak koin, iuran warga, dan donatur lain sehingga bisa membebaskan tanah seharga Rp 570 juta,” kenangnya sembari meminta dukungan material dan sepiritual. (siswanto ar/ ros, rid, adb)