KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebagai pesohor, tokoh publik dan seniman yang sangat dikenal, Butet Kertaradjasa tentu saja memiliki banyak penggemar yang mengidolakannya, khususnya para generasi muda yang terjun di dunia seni.
Tetapi para pesohor, tokoh publik dan seniman juga tak jarang mengidolakan sosok-sosok pesohor atau tokoh publik lain yang dikagumi. Termasuk seniman kondang dedengkot Teater Gandrik itu: Butet Kertaradjasa.
Ditemui Suaranahdliyin.com usai jumpa pers workshop manajemen produksi seni pertunjukan yang diselenggarakan Bakti Budaya Djarum Foundation di Djarum OASIS Kretek Factory, Sabtu (17/02/18) lalu, Butet mengaku mengidolakan KH. A. Musthofa Bisri (Gus Mus).
‘’Gus Mus idolaku. Indonesia kalau punya sosok seperti Gus Mus seribu, pasti tentrem,’’ kata Butet. ‘’Gus Mus adalah sosok yang sangat rendah hati. Ora sombong. Semua ditompo,’’ lanjutnya menambahkan.
Lantaran rasa hormat dengan Gus Mus yang diidolakannya itu, maka saat Gus Mus mantu, kisahnya, Butet pun tetap mementingkan untuk hadir, padahal kakinya masih sakit karena terkilir.
Menghadiri undangan Gus Mus saat mantu, Butet pun mengaku membaca puisi di sana. ‘’Di sana (waktu hadir di kediaman Gus Mus saat mantu-Red) Saya baca puisinya Gus Mus, tetapi lupa judule,’’ katanya.
Lantaran mengidolakan Gus Mus, Butet yang di acara workshop datang bersama direktur eksekutif Padepokan Seni Bagong Kusuadiarja (PSBK) Yogyakarta, Jeannie Park, pun mengaku suka membaca puisi karya Gus Mus dalam berbagai acara.
‘’Waktu diundang Mata Najwa dulu, Saya baca puisinya Gus Mus, juga sewaktu menghadiri ulang tahun PDI Perjuangan, juga baca puisinya Gus Mus,’’ tuturnya.
Lalu, apa keteladanan yang bisa diambil dari sosok Gus Mus bagi generasi muda saat ini? ‘’Melahirkan Islam sing adem, yang tidak nesu. Kita butuh itu, sejuk. Istilahe Jogja, Islam Kaliurang,’’ katanya. (gie, rid, ros)