Menag: Tidak Ada Mantan Santri

0
2525
Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Saifuddin

JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Menjadi santri, adalah hal yang membahagiakan. Pasalnya, ‘’santri’’ bisa menjadi predikat yang tak akan pernah luntur dan hilang, karena melekat sepanjang masa.

Demikian salah satu poin penting yang disampaikan Menteri Agama (Menag) H. Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya pada launching Hari Santri 2019 di Auditorium KH. M. Rasjidi komplek Kantor Kementerian Agama RI, Kamis (19/9/2019) malam.

‘’Menjadi santri tidak akan ada bekasnya. Tidak ada mantan santri. Jadi apa saja, kita tetap santri,’’ ujar Menag dalam acara yang dihadiri antara lain H. A. Mohammad Fachir (Wakil Menteri Luar Negeri RI), H. Kamaruddin Amin (Dirjen Pendis), H. Ahmad Zayadi (Direktur PD Pontren), perwakilan DPR RI, duta besar dan perwakilan negara sahabat, pejabat Kemenag RI, kiai dan sejumlah santri dari berbagai kota.

Dia menjelaskan, Hari Santri tahun ini diisi dengan beragam kegiatan. Yakni Santri Milenial Competition, Santri Millenial Competition, Muktamar Pemikiran Santri, dan Muktamar Sastra. ‘’Besok pagi (hari ini – red), kami akan bertemu dengan penggerak media dan media sosial (medsos),’’ paparnya.

Sementara itu, terkait Hari Santri yang dalam beberapa tahun sudah rutin diperingati, dinilai penting, sebagai manifestasi pengakuan yang berkelanjutan oleh negara kepada pondok pesantren. ‘’Pesantren sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka,’’ tuturnya.

Pesantren, lanjutnya, adalah lembaga pendidikan yang didirikan masyarakat. ‘’Tidak ada pesantren yang didirikan pemerintah. Maka pesantren tidak sekadar perlu kita jaga dan rawat, tetapi juga perlu kita kembangkan,’’ tuturnya. (ros/ adb, rid)

Comments