KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ahlussunnah wal Jamaah juga memiliki tiga doktrin yang harus diketahui oleh makestawan-makestawati PR IPNU IPPNU Rejosari. Tiga doktrin aswaja ini merupakan ajaran yang mencakup aspek akidah, aspek syariat dan aspek akhlak.
Hal tersebut disampaikan oleh, Rais Syuriah NU Ranting Rejosari, Kiai Imron Hasanuddin dalam Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPNU-IPPNU Rejosari. Mengambil tema “Menumbuhkan dan Memperkuat Generasi Muda Nahdlatul Ulama yang Loyal dengan Semangat Aswaja” acara ini digelar oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Rejosari di SD 01 Rejosari, Jumat (05/07/19).
Pada kesempatan ini, Imron menjelaskan, doktrin yang pertama yakni aspek akidah atau bisa dikenal dengan dimensi Tauhid Ahlussunnah wal Jama’ah. Bagian yang terkandung dalam aspek akidah adalah enam rukun iman.
“Rukun iman yang tentu sudah kita ketahui yakni iman kepada Allah, iman kepada Malaikat-malaikat-Nya, iman kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadr,” jelasnya.
Selanjutnya, Imron menyebutkan doktrin yang kedua yakni aspek syariah. Terdapat empat sumber yang bisa dijadikan rujukan meliputi Alquran, hadist, ijma’, dan qiyas. Adapun pokok ajaran ahlussunnah wal jamaah mencakup dua bagian terdiri atas ubudiyah dan dan muamalah.
“Ubudiyah atau bisa disebut hablun minallah merupakan segala sesuatu yang mengatur tentang hukum Islam. Sementara, muamalah atau hablun minannas yakni mengatur hubunhan manusia dengan manusia yang lain,” imbuhnya.
Doktrin yang ketiga adalah akhlak atau tasawuf, yakni bimbingan agar mencoba sedekat mungkin kepada Allah SWT dengan melalui proses yang ada dalam aturan tasawuf. Prinsip dasarnya adalah keseimbangan ukhrawi.
“Tujuan utamanya tentu untuk memperoleh hakikat dan kesempurnaan hidup manusia. Namun, kita juga tidak boleh meninggalkan aspek syariat yang ditetapkan Allah dalam Alquran dan Assunnah,” paparnya. (Umi/rid)