Kisah Inspiratif Pak Yanto, Penjual Pentol Giat Berhidmah di NU

0
2824
Pengurus MWC NU dan gerobak pentol milik pak Yanto

LASEM,Suaranahdliyin.com –  Nahdlatul Ulama’ merupakan organisasi yang mempunyai basis keumatan. Banyak pandangan yang mengungkapkan bahwa NU menjadi kuat karena adanya optimalisasi kinerja dari struktural NU yang terukur dan sistematis di tingkat Cabang, Kecamatan.

Justru pandangan tersebut bukan satu-satunya faktor utama dalam mengukur lemah atau kuatnya NU. Dalam tingkatan ranting (Desa) justru amaliah NU dan kultur NU sangat masif dalam pelaksanaanya. Sehingga kekuatan NU dalam basis keumatan menjadi optimal karena terdorong oleh peranan masyarakat desa. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pengurus di tingkat Kecamatan, kabupaten/kota untuk turut serta mengakomodir kegiatan kultural NU di tingkat Desa.

Kultur NU seperti sholawatan, tahlilan, tasyakuran, manaqiban, yasinan yang sudah tertanam sejak dulu menjadikan ladang keberkahan tersendiri dalam mencari rezeki. Seperti dalam pemandangan di Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem, terdapat salah satu pengurus ranting NU setempat yang memanfaatkan keberkahan NU dalam mencari rezeki.

Adalah Yanto, selain menjadi pengurus ranting Desa Sendancoyo Kecamatan Lasem, ia juga berakivitas menjadi pedagang jajanan pentol di sekitar wilayah tersebut. Ada hal menarik yang sarat akan pesan moralnya, salah satunya adalah semangatnya dalam berkhidmat di NU serta keyakinannya bahwa NU akan selalu mendatangkan keberkahan.

Semangat berkhidmat, ia tunjukan dalam perannya memakmurkan madrasah, mushola setempat. Aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat yang notabane-nya merupakan warga nahdliyin.

Desa yang terletak sekitar 5 KM dari pusat keramaian Kota Lasem ditambah lagi akses yang berbahaya karena merupakan daerah pegunungan, tidak menyurutkan aktifitas untuk mengikuti kegiatan-kegiatan NU yang diadakan oleh MWC NU Lasem. Dengan modal keyakinan bahwa NU akan membawa keberkahan, seolah sudah menyatu dalam sendi aktifitas beliau.

Ada hal unik lainya dari Yanto dalam nyandung keberkahan NU (mencari keberkahan NU) yaitu dengan menuliskan kata NU dan berbagai amaliah NU di grobak jajananya (grobak pentol).

Ia berharap dengan adanya tulisan tersebut di grobaknya, memberikan dampak keberkahan bagi rezeki yang beliau peroleh. Yanto juga berpesan kepada generasi muda Nahdlatul Ulama’ untuk lebih giat lagi dalam melestarikan tradisi NU serta mengawal berbagai macam perkembangan sosial di Desa.(M. Misbahul Munir-Pegiat Ansor Lasem/adb)

Comments