KUDUS, Suaranahdliyin.com – Salah satu hadis yang diriwayatkan Al Bayhaqi menjelaskan bahwasanya Allah SWT suka atau senang jika salah seorang dari hamba-Nya bekerja dengan sungguh-sungguh dan beramal dengan sungguh-sungguh.
Demikian itu dikemukakan Mustasyar PBNU, KH Mustofa Bisri, akrab disapa Gus Mus, dalam pengajian virtual Harlah ke-74 PR Sukun yang digelar melalui live streaming kanal youtube Muria News TV, Kamis, (19/08/21).
“Dalam bekerja tidak asal-asalan tetapi sunguh-sungguh,” ujar Gus Mus
Dijelaskan oleh Gus Mus, amal tidak hanya dimaknai sebagai ibadah sebagai ritualnya saja. Akan tetapi kegiatan yang bersifat duniawi itu juga bisa saja bernilai akhirat atau ukhrawi. Sebaliknya, ada amal yang bersifat ukhrawi malah justru bernilai duniawi.
“Contoh sederhananya, orang yg ke pasar itu jelas terlihat nilai duniawinya yakni mencari harta dan keuntungan. Tetapi berbeda jika diniatkan untuk menafkahi keluarga,” jelas Pimpinan Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang itu.
Dalam qawaid fiqih, lanjutnya, amal itu memiliki dua jenis yakni terbatas pada diri atau disebut amal qaashir. Dan amal yang memiliki kebermanfaatan bagi orang banyak yang disebut sebagai amal muta’addi. Beliau kemudian mencontohkan kegiatan yang termasuk dalam amal qaashir yakni misalnya ibadah haji.
“Amal berupa jariyah atau sedekah lebih baik daripada kita melakukan ibadah haji kedua kalinya,”paparnya.
Dalam hal ini, Gus Mus berpesan, hari ulang tahun ini bisa menjadi alternatif bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada hambanya, tentunya dengan syukur yang sebenarnya.
“Yakni menerima anugerah itu dan menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang diridhoi Allah SWT,” pungkas Kyai Kelahiran Rembang itu. (Umi/rid)