KUDUS, Suaranahdliyin.com – Setelah sekian lama vakum dan seakan ‘’menghilang tanpa jejak’’, kini Kelompok Teater Gerak 11 menyiapkan sebuah suguhan yang sungguh menarik, yang bisa menghilangkan dahaga publik di Kota Kretek dengan suguhan pementasan yang berkualitas.
Kelompok teater yang berada di bawah payung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kudus itu, kini tengah menyiapkan pementasan denga mengusung naskah ‘’Masjid Tanpa Sujud’’ karya Anis Sholeh Ba’asyin.
Di bawah arahan Sutrimo (sutradara) dan A. Sholahuddin (asisten sutradara), para pemain yang terdiri atas Luluk, Marwoto, Poni, Andik, Anin, Firda, Sapira, Erlita dan Ema, sudah hampir satu bulan ini menempa diri untuk menyiapkan pementasan.
‘’Masjid Tanpa Sujud ini merupakan naskah yang penuh dengan refleksi sosial, kultur dan juga keimanan insan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Naskah seakan menjadi cermin, yang menggambarkan fenomena-fenomena sosial yang banyak muncul di era kekinian,’’ terang Sutrimo, sang sutradara yang juga pegiat Teater Djarum.
Pementasan ini dimotori oleh Bardriatul Ulfa (pemimpin produksi), didukung antara lain oleh Fahmi dan Hendrik (setting panggung), Arip dan Risky (musik), Firda serta Afrilia Vike (make up) dan Faizi serta Aditya (lighting). (gie, mail, ros, luh/ adb, rid)
