
SUKOHARJO, Suaranahdliyin.com – Setiap guru dituntut memiliki karya tulis ilmiah. Karenanya, semua guru wajib menulis.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Dr. H. Moch. Fatkhuronji, M.Pd.I dalam pembukaan Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) putaran ketujuh di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Riyadhus Sholihin Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/3/2025),
“Kita ini sudah memasuki generasi yang butuh kecakapan dalam menyambut Indonesia Emas tahun 2045. Maka bapak dan ibu wajib menguasai kecakapan literasi,”katanya.
Fatkhuronji mengatakan para guru juga juga memiliki kewajiban untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa-siswi Ma’arif, maka perlu diciptakan, Youtuber, Influencer, literasi.
“Kuncinya adalah inovasi dan kreativitas. Kalau tidak bisa, kita pasti akan ditinggalkan umat,”lanjut dia.

Penguatan literasi di Ma’arif NU, kata dia, bisa dilakukan melalui gerakan pelajaran Ke-NU-an. Anak-anak bisa diajarkan menulis biografi kiai Nahdlatul Ulama.
“Kata Gus Rozin, anak muda kita hanya delapan persen yang paham NU. Maka perlu digalakkan ini penulisan kisah kiai NU,”tandasnya.
Melalui pelajaran Ke-NU-an yang didesain LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, imbuh nya, visi misinya adalah untuk menjaga Aswaja Annahdliyah yang dimasukin ajaran-ajaran paten dari Nahdlatul Ulama.
“Seperti tahlilan, barzanji, sholawatan, maulidurrasul untuk menciptakan perdamaian,” papar Fatkhuronji yang juga Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang.
Ia mengingatkan guru bertugas menjaga dan melaksanakan program penguatan ideologisasi NU melalui buku Ke-NU-an produk LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah.
“Semoga Anda semuanya sehat. Karena guru itu orang yang tidak pernah lelah. Ngajari murid nakal yang sangat sabar sekali, tidak pernah marah. Maka ayo kita mengurusi madrasah dengan baik, ayo ikuti GLM,” ajak Fatkhurronji.

Di akhir sambutan, Wakil Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Dr. H. Moch. Fatkhuronji memberikan sertifikat penghargaan kepada RA dan MI Terpadu Riyadhus Sholihin sebagai sekolah penggerak literasi yang diberikan kepada Kepala RA dan MI Terpadu Riyadhus Sholihin Nguter, Sukoharjo.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti oleh tim GLM Ramadan, yaitu Koordinator GLM Plus dan Wakil Rektor INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, dosen FIPP UNNES dan tim GLM Abdul Arif, sastrawan dan editor sastra Maarifnujateng.or.id Niam At-Majha, dan narasumber tamu Pemimpin Redaksi Soearamoeria.com Syaiful Mustaqim.
Dalam pembukaan, hadir juga Ketua MWC NU Kecamatan Nguter KH Muhammad Andika, dan Ketua BHPNU RA dan MI Terpadu Riyadhus Sholihin Sukoharjo, sekretaris LP. Ma’arif NU PCNU Kabupaten Sukoharjo Dr. Hj. Nur Hafidah dan 78 peserta yang terdiri dari guru RA, MI, MTs, MA dan SMK di lingkungan Ma’arif NU Sukoharjo. (rls/adb)