Usaha Kaos #Santri, Tebarkan Pesan-pesan Para Kiai

0
3787
Muflichun (kaos merah) dan Budi Ariyanto, dua sahabat yang sukses usaha kaos #Santri

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya, Kaos #Santri (baca; Hastag Santri) tidaklah asing. Mereka, terutama kalangan santri dan aktivis organisasi sangat familier memakai kaos produk khas #Santri .

Disamping elegan, kaos yang diproduksi sarat akan pesan-pesan (quotes) para kiai. Hal inilah yang menjadikan kaos besutan kreasi dua pemuda Budi Ariyanto dan Muflichun ini banyak menarik perhatian semua kalangan.

Dua sahabat yang biasa disapa Budi dan Ly chun ini, memulai buka usaha produksi kaos #Santri bertepatan 17 Agustus 2016. Menurut penuturannya, ide membuka usaha ini sudah lama, namun realisasinya baru terlaksana pada momentum HUT ke 70 Kemerdekaan RI.

“Tepatnya setelah kami melakukan sowan ziarah ke Makam Syaikina Mutamakkin dan K.H. M.A. Sahal Mahfudz di Kajen Pati, akhirnya mantep buka usaha di rumah Ly Chun Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus,”tutur  Budi kepada Suaranahdliyin.com.

Budi menuturkan karya Hastag Santri merupakan perwujudan dari nilai-nilai serta ajaran para Ulama’ Nusantara dan Masyayikh seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani, KH.Kholil Bangkalan, KH.Hasyim HasyimAsy’ari, KH. Ahmad Dahlan, KH.Wahab Hasbullah dan lainnya. Tidak hanya itu, tokoh pejuang perdamaian serta keutuhan NKRI seperti Mbah Maimoen Zubair, Gus Dur, Maulana Habib Luthfi Pekalongan dan Gus Mus juga menjadi sanad karya Hastag Santri.

“Khazanah sosial budaya santri tidak luput mewarnai konten produk Hastag Santri,”ujarnya yang diamini LY Chun.

Disamping foto ulama nusantara, #Santri telah memproduksi banyak kaos tematik bertuliskan quotes maupun pesan ajaran para kiai. Tiap bulan, sedikitnya memproduksi 100 kaos. Harganya kisaran Rp 80.000 – Rp 130.000 ribu per kaos.

“Hastag Santri adalah pondok kreatifitas santri mandiri yang bertujuan melestarikan nilai-nilai AswajaAn-Nahdliyah serta khazanah sosial-budaya santri melalui berbagai karya dan produk nyata dengan brand #Santri,”ujar Budi yang juga alumnus MANU TBS Kudus ini.

Mengenai pemasaran, mereka memanfaatkan media sosial intagram @hastagSantri untuk mengenalkan karyanya. Seiring berjalannya pasar online banyak permintan membuka toko offline (outlet).

“Kami pun merespon membuka toko di Jl Budi utomo desa Jepang mejobo, sampai pada akhirnya akhir februari seluruh aktifitas #Santri dipusatkan toko di ruko Jl Menara 35 C Kudus,”imbuh Ly Chun yang jebolan MANU Hasyim Asy’ari 1 dan UMK Kudus.

Puluhan kaos terpajang di Outlet #Santri jl menara 35 C Sucen Kudus

Untuk pasar nasional, Ly Chun mengaku kaos Hastag Santri hampir mengisi seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa publik figur pernah memilikinya seperti K.H Ahmad Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus dan Aktor film laga Daud Radex.

“Adapun pasar Internasional, kaos Hastag Santri telah dipakai oleh santri-santri Indonesia yang berada di Jepang, Hongkong, hingga Belanda,”tuturnya.(adb/ros).

Comments