Ulama Baik yang Paham Sejarah

0
1604
KH Abdullah Saad (Solo) dalam pengajian HUT Kemerdekaan di Terminal Sunan Muria Colo

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Salah satu yang terbaik dari tiga level ulama menurut imam ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin adalah yang mengerti tentang sejarah. Hal itu mengemuka dalam Pengajian Kebangsaan Pemerintah Desa Colo bersama GP Ansor di Terminal Kompleks Makam Sunan Muria, Selasa (28/08/18).

Tampil sebagai da’i, KH. Abdullah Saad asal Karanganyar, Solo membahas tiga jenis ulama dan dampaknya bagi masyarakat yang diayominya. Pertama, yaitu ulama yang tahu tentang Allah tapi tidak tahu tentang hukum Allah dan juga tidak tahu sejarah.

“Ulama kategori ini adalah yang paling awam, derajatnya sama dengan manusia pada umumnya,” kata Pengasuh Ponpes Al-Inshof Solo ini.

Kedua, lanjut KH. Abdullah Saad, yaitu ulama yang tahu tentang Allah dan tahu tentang hukum Allah tapi tidak tahu soal sejarah. Menurutnya kategori ini merupakan ulama level kedua, akan tetapi justru berpotensi menjadi masalah bagi masyarakat suatu daerah jikalau tidak berhati-hati.

“Kalau tidak bijak, ulama kategori ini akan mudah menyalahkan orang lain, menganggap bid’ah bahkan sesat dan sebagainya, ini yang sekarang tengah menjamur,” paparnya.

Selanjutnya, kategori ketiga, yaitu ulama yang tahu tentang Allah, mengerti hukum-hukum Allah sekaligus paham tentang sejarah dan perjuangan para pendahulunya.

“Ulama kategori ini adalah yang terbaik dan bisa mengantarkan masyarakat untuk lebih takut (khosyah) kepada Allah SWT.”terang KH. Abdullah Saad.

Ulama seperti ini pula.imbuhnya, yang kebanyakan melahirkan murid-murid yang juga menjadi pemuka agama dan memberi kesejukan kepada umat.

“Ulama kategori ketiga ini tahu bagaimana mengasuh masyarakat, santun, memberi kesejukan dan benar bisa lebih mendekatkan hati serta kesadaran masyarakat kepada Allah SWT,” jelas Yai Saad, sapaan akrab KH. Abdullah Saad.

Ia lantas mencontohkan KH. R. Asnawi Kudus, yang begitu mulia dengan rasa nasionalismenya kepada bangsa dan negara. Sampai pula rajin membuatkan syair-syair kebangsaan yang bisa kita lantunkan hingga sekarang.

“Aman aman aman aman Indonesia Raya Aman, amin amin amin amin Ya Robbi Robbal ‘alamin,” ia lantunkan diikuti para jamaah yang hadir.

Bukti dari kemuliaan itu diantaranya ialah adanya murid-murid dan generasi penerus beliau yang begitu santun dan bisa mengayomi masyarakat. Seperti KH. Muhammad Arwani Amin, KH. Ma’mun Ahmad, KH. Turaichan Adjhuri dan juga KH. Sya’roni Ahmadi.

“Para beliau itu adalah beberapa murid langsung KHR. Asnawi dan tindak tanduknya memberi kemanfaatan bagi masyarakat sehingga tetap aman dan nyaman,” katanya. (rid/adb,ros)

Comments