
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Banyak cara masyarakat menyambut tahun Baru hijriyah. Ada kegiatan berbentuk kemeriahan, ada pula yang melakukan ritual tirakatan maupun ziarah makam leluhur.
Seperti halnya Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Besito Gebog Kudus, Senin malam (10/9/2018). Para kiai, tokoh, pengurus NU dan Banom serta warga Besito menziarahi makam Mbah Surgi, leluhur desa setempat.
Menurut salah seorang Pengurus NU Abdullah Muflih, acara ini sudah menjadi tradisi tahunan NU setiap malam 1 Muharram. Agendanya, Khotmil Qur’an, istighotsah, tahlil dan doa bersama.
“Ini program tahunan NU Besito. Harapannya, kita mengalap berkah pada ulama leluhur desa,”ujarnya kepada Suaranahdliyin.com, Selasa (11/9/2018)
Muflih mengutarakan Mbah Surgi adalah ulama pertama kali yang menyebarkan agama Islam di desa Besito. Terkait nama aslinya, kata dia, sampai sekarang masih dalam penelusuran sejarah.
“Tetapi warga desa Besito meyakini bahwa beliau adalah salah satu murid dari Sunan Muria,”terang Muflih yang juga pengurus Lesbumi NU Ranting Besito.
Sementara ketua GP Ansor Besito Muhammad Abdul Rozak menegaskan siap meneruskan cita-cita perjuangan para ulama. Dikatakan, Hijrah dapat dipandang sebagai reposisi basis perjuangan untuk mencapai tujuan yang besar.
“Para ulama dulu hijrah mensyiarkan agama Islam sebagaimana yang dilakukan oleh shohibul makam mbah Buyut Surgi. Kami siap meneruskan perjuangannya,”tandasnya dalam akun medsosnya.
Adanya kegiatan ini, baik Muflih maupun Rozak sangat mengharapkan eksistensi dan program NU Besito dibawah kepemimpinan H. Machasin Al-Hafidh semakin baik. Begitu pula, NU dan Badan otonomnya akan lebih bergairah dan penuh semangat.
“Semoga saja program-program NU bisa ditingkatkan lagi dalam mendampingi warga nahdliyin,”harap Muflih.(adb)