
KUDUS, Suaranahdliyin.com – 18 Syakban ditetapkan menjadi hari lahir bagi pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Quran 2 Muria (PTPYQ2M). Hal itu merujuk pada peletakan batu pertama sebelum pondok dibangun, penandatanganan prasasti pendirian pondok dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria dengan Pondok Yanbu’ul Quran.
Pengasuh PTPYQ2M, KH. Nur Khamim Lc. Pg.D mengutarakan hal itu kepada Suaranahdliyin.com, Ahad (12/4/2020). “Adanya pondok tahfidh ini, tak lepas dari doa Sunan Muria, bahwa kelak setelah massa beliau supaya umat tetap dekat dengan Allah. Melalui pondok tahfidh inilah, generasi penerus yang siap melanjutkan dakwah Sunan Muria dididik,” tuturnya dalam sambutan yang disampaikan pada malam peringatan Hari Lahir (Harlah) PTPYQ2M, kemarin.
Abah Khamim –sapaan akrab KH. Nur Khamim Lc. Pg.D- menyampaikan, tempat yang dipilih untuk pendirian pondok, dulu adalah tempat yang cukup sepi, bahkan dikenal dengan ngramen, yakni ramai tetapi sepi karena berada di area persawahan.
“Alhamdulillah, kini wilayah yang dulu disebut warga sekitar dengan ngramen, justru menjadi ramai karena adanya PTPYQ2M. Dan tahun ini, adalah tahun ketiga PTPYQ2M berkhidmah kepada ummat,” paparnya dalam peringatan Harlah yang digelar sederhana dan terbatas di tengah merebaknya pandemi Virus Corona (Covid-19).

Kendati masih seumur jagung, sebutnya, namun PTPYQ2M sudah cukup banyak menorehkan prestasi dan kepercayaan masyarakat terhadap pondok sangat luar biasa. ‘’Di usia yang masih muda ini, sudah banyak kalangan yang datang untuk kepentingan studi banding maupun untuk pengabdian dari berbagai universitas, di antaranya IAIN Kudus, Pondok Tebuireng Jombang dan ada juga dari Gontor,’’ terangnya. (fida/ adb, ros, rid)