
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Tengah, mendesak pemerintah meningkatkan insentif guru madrasah diniyah dan guru-guru Pondok Pesantren (Ponpes).
Ketua FPKB DPRR Jawa Tengah, Sarif Abdillah, mengatakan, guru madrasah dan Ponpes sangat berperan penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia di provinsi ini. “Atas dasar itu, keberadaan mereka harus mendapat apresiasi. Salah satunya dengan meningkatkan insentif bagi mereka,” katanya, Rabu (23/10/2019).
Sarif mengutarakan, langkah awal yang akan ditempuh fraksinya, adalah menugaskan para anggotanya membangun komunikasi bersama eksekutif. “Selanjutnya, merumuskan mekanisme lebih lanjut dan mengawalnya secara serius,” tegasnya.
Sarif melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah santri di Jawa Tengah mencapai 507.853 orang. “Ini merupakan jumlah yang cukup besar dalam menentukan tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Jawa Tengah. Dari angka ini pasti ada peran-peran besar dari para guru yang ada,” ungkapnya.
Dia menegaskan, guru ngaji merupakan garda terdepan pembangunan karakter anak indonesia. Sejatinya, dari guru ngaji inilah karakter generasi penerus bangsa dapat memahami dan mengerti nilai awal sesuatu yang benar maupun salah secara utuh dan menyeluruh. “Norma etika dan tata krama juga dibentuk dari madrasah dan Ponpes ini.”
Pendidikan karakter dan nilai-nilai nasionalisme, katanya, mutlak menjadi prioritas dalam membangun SDM. Sehingga generasi ke depan benar-benar menjadi generasi yang tidak hanya menguasai aspek kognitif saja. “Aspek afektif dan psikomotorik juga harus mendapatkan perhatian dari negara,” paparnya. (rls/ mhet, ros)