JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Usai salat Iduladha 1443 H / 2022 M di Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr KH Mohammad Nuh DEA didaulat menjadi khatib.
Dalam salat Iduladha yang disiarkn langsung stasiun Televisi Nasional itu, Prof Nuh menyampaikan khutbah berjudul “Semangat Gotong Rotong Perkuat Sendi Kebhinnekaan”
Disampaikannya, bahwa seseorang bersyukur itu bukan hanya karena nikmat yang diterimanya. “Tetapi dihindarkan dari musibah, juga sebuah nikmat (yang harus disyukuri). Berapa banyak musibah yang kita terbebas darinya,” tuturnya.
Prof Nuh mengemukakan, salah satu ciri nikmat allah, yaitu terus menerus. Kontinu. “Dan nikmat akan sangat terasa nilainya, ketika nikmat itu sudah tercabut,” ungkapnya.
Lebih lanjut mantan Menteri Pendidikan itu menyebut, bahwa sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. “Sebaliknya, sehina-hina orang adalah orang yang memberikan penderitaan bagi orang lain,” tegasnya.
Banyak hal lain pesan yang disampaikan Prof Nuh pada kesempatan khutbah Iduladha, di antaranya untuk membangun mutualitas positif. Mengedepankan kesantunan, saling memberi, dan membangun jiwa kedermawanan.
“Ini (semua) adalah mesin untuk merekatkan hubungan dengan masyarakat,” tandasnya di depan puluhan ribu jamaah Iduladha di Masjid Istiqlal yang hadir.
Selain itu, Prof Nuh juga mengajak jamaah mendoakan umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji agar menjadi haji mabrur. Dan yang belum, segera mendapat kesempatan menjadi dluyufur rahman. (ros/ adb, rid)
