SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo, Prof Dr Musahadi, mengutarakan, siapa yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan atau perkembangan zaman akan menjadi fosil.
Prof Musahadi mengutarakan hal itu dalam Malam Tirakatan Dies Natalis 4 Dekade Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat UIN Walisongo, di Lapangan Tenis Kampus I, Selasa (13/8/2024) malam lalu.
Disampaikannya, ke depan SKM Amanat mesti bisa membaca perubahan waktu dan ruang (time and space) dengan lebih baik. Sehingga dapat memosisikan diri dengan tepat di era perubahan yang cepat.
“Perlu diingat ada adagium yang berlaku, ‘berubah atau punah’, ” jelasnya.
Lebih lanjut Prof Musahadi berpesan, supaya lebih cermat melakukan pemetaan persoalan atau tantangan agar SKM Amanat tetap eksis.
“Intinya, SKM Amanat akan eksis atau tidak, bergantung bagaimana kecerdasan kita (pengelola) memosisikan diri di era disrupsi ini,” tegasnya.
Prof Musahadi yakin dalam demokratisasi ilmu pengetahuaan seperti sekarang, SKM Amanat akan tetap relevan dengan dinamika perubahan yang ada.
Dirinya pun mengucapkan selamat ulang tahun ke-40 SKM Amanat seraya berharap semoga SKM Amanat bisa mengemban amanat.
“Terima kasih kepada Mas Aunur Rochim dan generasi pertama SKM Amanat yang lain atas kreativitasnya mendirikan SKM Amanat,” kata Prof Musahadi yang juga aktivis SKM Amanat era 90-an itu.
Aunur Rochim yang turut mendirikan SKM Amanat yang diresmikan pada 14 Agustus 1984, ini menyatakan kebanggaannya kepada generasi SKM Amanat sekarang yang bisa bertahan dan terus berkarya menyesuaikan zaman.
“Saya saksikan beberapa tahun terakhir, sejumlah penghargaan tingkat nasional diterima SKM Amanat,” ujarnya. (siswanto ar/ adb, ros)