SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah di bawah kepemimpinan KH. Ubaidullah Shodaqoh – KH. Abdul Ghofarrozin diminta memasukkan unsur perempuan dalam kepengurusan yang akan datang.
Pernyataan itu disampaikan ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah kepada Suaranahdliyin.com, Ahad (10/3/2024.
Hj Tazkiyyatul Muthmainnah mengatakan keberadaan perempuan selama ini hanya terdapat pada badan otonom NU seperti Muslimat, Fatayat dan IPPNU. Mereka hanya fokus pada urusan perempuan dan anak.
“PBNU sudab mengawali ada unsur perempuannya. Karena memang banyak kebijakan strategis organisasi (NU) yang harusnya perempuan juga dilibatkan.”ungkapnya.
Pihaknya juga mengajak komponen NU ikut bersama- sama membantu menyuarakan keprihatinan sekaligus mencegah maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan. Jawa Tengah, kata dia, termasuk daerah darurat kekerasan seksual.
“Kita patut prihatin, belakangan ini terjadi kekerasan fisik maupun seksual dan bullying di berbagai tempat termasuk di lingkungan sekolah dan pesantren,” ujar mbak Iin.
Menyikapi terjadinya kekerasan di sekolah dan Pesantren, Fatayat mendorong lembaga pendidikan Ma’arif NU dan Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) menciptakan sekolah-madrasah dan pesantren nyaman dan ramah anak. PWNU dan banom harus turut mewujudkan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
“Beberapa usulan ini juga sudah kami sampaikan dalam sidang komisi organisasi Konferwil XVI NU di gedung Aswaja Kota Pekalongan kemarin,”tutur perempuan yang akrab disapa mbak Iin.
“Kami sungguh bahagia bila (usulan) ini diterima. Sebab, selama ini Fatayat NU berjuang sendirian menangani, mendampingi dan mencegah aksi kekerasan perempuan,”imbuhnya.
Fatayat NU, kata dia, turut mengayubagyo terpilihnya Gus Rozin sebagai ketua PWNU Jateng 2024-2029. Fatayat yakin Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati ini mampu menjadi nahkoda yang handal.
“Gus Rozin adalah pemimpin yang visioner, pasti mampu membawa PWNU Jateng lebih maju dengan program yang luar biaasa,”beber mbak Iin. (adb/ros)