
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Penguatan Nahdlatul Ulama (NU) sangat penting dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya secara srtuktural ada koordinasi yang baik di antara badan otonomnya. Lalu bergerak bersama dengan mengadakan pengajian yang melibatkan warga NU kultural.
Hal itu juga diikhtiarkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor bersama Fatayat NU, IPNU – IPPNU, dan Pagar Nusa Karanggede, Boyolali, yang menggelar pengajian rutin, Ahad Pahing (27/3/2022) kemarin.
Rutinan digelar di pendapa Balai Desa Bantengan, Karanggede, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Subbanul Wathan. Kemudian dzikir tahlil serta pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Lantas sambutan oleh Ketua PAC GP Ansor Karanggede, Ihsanul Huda dan Ketua Fatayat NU Karanggede, Jariyah. Sedang Tausiyah dihaturkan KH Muhdi Zhamru yang menyampaikan bahwa NU adalah bagian dari pengabdian dan khidmat kepada umat.
“Membesarkan IPNU-IPPNU, Fatayat, GP Ansor dan Banser adalah bagian dari membesarkan NU secara struktural. Yakni untuk memperkuat perjuangan NU dengan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah annahdliyah,” jelasnya.
Dalam pandangannya, di NU ada dua jenis perjuangan, yaitu NU secara struktural dan kultural. NU struktural adalah mereka yang mengambil peran dalam organisasi NU berikut banom-banomnya. Seperti IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat dan sebagainya.

Sedang NU kultural adalah mereka yang menghidupkan dan membesarkan (kegiatan) jamaah NU secara kultural yang berlaku di masyarakat. Seperti tahlilan, yasinan, sholawatan, manaqib, dzikir, selamatan, syukuran, pengajian, dan lainnya.
“Keduanya memiliki peran saling melengkapi. Sebab NU struktural itu berisi perwakilan orang NU kultural. Sehingga terjalin silaturahmi, komunikasi serta kerja sama antar majelis tahlil, yaasiin, pesantren, madrasah, dan sebagainya,” tuturnya. (bani, supat, sis/ rls)