‘’Oleh-olehe Nyantri’’, Gus Dur Jadi Presiden

0
2023
Gus Habibillah Zen, pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Tanggungharjo, Grobogan yang juga alumnus Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Banyak sekali cerita dan kesan dari banyak kalangan tentang sosok KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), baik di kalangan kiai, politisi, komunitas lintas agama, hingga para santri.

Bagi santri yang mondok di pesantren yang pernah ‘’disinggahi’’ Gus Dur untuk nyantri, Gus Dur pun kemudian menjadi model, menjadi teladan, dan selalu menjadi perbincangan hangat dalam setiap kesempatan.

Hal itu diakui pula oleh Gus Habibillah Zen, dalam diskusi kecil di kediaman salah satu jurnalis Suaranahdliyin.com, Rosidi, yang berada di RT 4 RW IX Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.

‘’Gus Dur itu sosok yang dikenal aneh-aneh saat mondo di Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo Kabupaten Magelang,’’ ujar Gus Habibillah Zen, Senin (24/12/2018) kemarin.

Menurut Gus Habib –sapaan akrab pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Tanggungharjo, Grobogan- Gus Dur semasa mondok, cara belajarnya sangat berbeda. ‘’Metodologi belajar Gus Dur berbeda sengan santri pada umumnya, bacaannya buku-buku yang tidak selazimnya di pesaantren, juga majalah-majalah,’’ katanya.

Gus Habib yang juga alumnus Pondok Pesantren API Tegalrejo pun mengemukakan, bahwa bagi pada santri dan alumni pondok yang didirikan KH. Chudlori itu, Gus Dur pun menjadi motivasi dan teladan dalam mengarungi proses belajar di pesantren.

Diskusi kecil di kediaman salah satu jurnalis Suaranahdliyin.com

‘’Yang paling dikenal oleh para santri dan lulusan Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang, bahwa ‘oleh-olehe Gus Dur Nyantri, iku dadi Presiden’. Dan sosok Gus Dur, jadi motivasi para santri hingga kini,’’ tuturnya.

Sementara itu, dalam diskusi kecil tersebut antara lain dihadiri oleh Sugiono (Suaranahdliyin.com), Noor Aflah (mahasiswa Pascasarjana UIN Walisongo Semarang/ Ma’had Aly TBS Kudus) dan beberapa santri asal Grobogan. (gie, ros/ adb)

Comments