Merawat Kerinduan

0
1296
Rosidi, jurnalis Suaranahdliyin.com

Lebaran (Idulfitri) 1441 H / 2020 M di tengah pandemi Covid – 19 ini, memang membawa perubahan – perubahan pola silaturahim dan tradisi Halalbihalal di kalangan masyarakat.

Namun bukan berarti, pandemi Covid – 19 berikut adanya kebijakan social distancing dan jaga jarak, ini menggerus secara penuh tradisi silaturahim, dalam rangka merawat kerinduan dan kasih sayang terhadap keluarga, sahabat dan juga masyarakat secara luas.

Masyarakat memiliki kecerdasan tersendiri, dalam menyikapi perkembangan dan dinamika kehidupan yang terjadi, termasuk saat menghadapi pandemi atau wabah yang melanda.

Maka jangan heran, tradisi silaturahim dalam situasi seperti sekarang ini, di tengah – tengah kebijakan pembatasan sosial (yang mesti dijalankan), tetap terjaga. Tentu, dengan tetap mematuhi imbauan pemerintah.

Sebagian besar masyarakat, dalam silaturahim, antara lain mengenakan masker dan juga tak sedikit yang menyediakan hand sanitizer -minimal air untuk cuci tangan- bagi mereka yang berkunjung untuk melakukan antisipasi penyebaran Covid – 19.

Ada yang lain, di luar tetap berkunjung langsung, dengan mematuhi protokol kesehatan yanh ditetapkan pemerintah, yakni dengan melakukan “halalbihalal” atau silaturahim secara daring.

Halalbihalal atau silaturahim secara daring itu, adalah manifestasi kecerdasan masyarakat di era milenial ini, dalam menyikapi momentum Lebaran di tengah wabah Corona.

Itu adalah -salah satu- cara mereka (masyarakat) merawat kerinduan, cinta dan kasih sayang kepada keluarga, sahabat dan masyatakat luas dengan tetap melakukan halalbihalal dan silaturahim di tengah situasi yang mengharuskan jaga jarak.

Jika ada yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, demikian pula “banyak jalan merawat kerinduan, cinta dan silaturahim”.

Sugeng riyadi. Selamat berlebaran. Selamat Idulfitri. Minal aidin wa al-faizin. Mohon maaf, lahir batin. (Rosidi, staf pengajar MA NU TBS Kudus dan pemimpin redaksi Suaranahdliyin.com)

Comments