KUDUS, Suaranahdliyin.com – Rumah Khalwat & Balai Budaya Rejosari (RKBBR) Kudus JawaTengah kembali mengelar even tahunan `Ngangsu Banyu (mengambil air)`. Sembari turut menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, Gelar Budaya `Ngangsu Banyu` digelar mulai Jum’at (18/8/2028) hingga Ahad (20/8/2023) .
Mengambil tema ’Saiyeg Saeka Praya’, ngangsu banyu yang telah digelar kali ke lima ini mengajak masyarakat dari seluruh kalangan untuk bersatu bergerak dan berkarya bersama.
Koordinator Ngangsu Banyu, Asa Jatmiko menjelaskan, gelar budaya “Ngangsu Banyu” menjadi peristiwa introspektif untuk kembali memaknai kehadiran air dalam kehidupan kita sehari-hari yang mungkin sekarang telah hilang seiring perkembangan jaman.
“Keberadaan air juga telah membantu menyembuhkan warga dari “pagebluk” wabah covid-19. Saat divaksinasi kemudian minum air akan menjadi pendorong obat dalam vaksin untuk kesembuhan”, katanya.
Dahulu, lanjut Asa, warga Rejosari Kecamatan Dawe, mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari di rumah dengan “ngangsu” (mengambil air) ke sumber-sumber mata air atau sendang yang ada di sekitarnya. Biasanya yang mengambil air atau ngangsu tersebut dilakukan oleh para ibu, sementara bapak-bapak mencari kayu bakar di hutan.
“Ini mengingatkan kembali makna kebersamaan, cinta kasih dan kedamaian. Demikian juga air mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan sehingga tetap harus dilestarikan”, imbuhnya.
Terakhir, Asa membeberkan, bahwasanya RKBBR hadir ikut berkontribusi untuk menumbuhkan rasa persaudaraan satu bangsa melalui ruang yang berisi saudara dari kalangan apapun.
Kegiatan juga disemarakkan pasar jajanan tradisional `sorpring` (bawah pohon bambu), pameran lukisan hingga batik hingga gelaran seni pertunjukan.(umi/adb, ros)