
Tarim, Suaranahdliyin.com – Pengasuh Pondok Pesantren Daar al-Musthafa Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz, merespons situasi di Indonesia dengan sebuah maklumat penting. Maklumat tersebut disampaikan oleh Habib Umar melalui Majelis Muwasholah Bain Ulama wal Muslimin. Yakni forum silaturrahim antar ulama, khususnya alumni Daar Al-Musthafa di Indonesia.
Dalam maklumat tersebut Habib Umar menghimbau agar masyarakat tidak tergesa-gesa merespons apa yang terjadi secara dzahir saja. Tujuannya supaya tidak terjerumus ke dalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi pada bangsa lain.
“Cukup buat kita sebagai pelajaran kejadian dan gerakan sebagaimana telah begitu nyata terjadi di negara-negara Arab,” tutur Habib Umar bin Hafidz.
Menurut Habib Umar gerakan dan pemberontakan yang mengatasnamakan agama menurut kelompok mereka tidak satupun membuahkan hasil kecuali perpecahan, kehancuran umat, rusaknya persatuan umat dan kesejahteraannya.
Kata Habib Umar, hal itu tidak lain hanyalah akibat dari hawa nafsu yang mengatasnamakan gerakan penolong agama Allah. Sehingga banyak pula terjadi pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda dan kerusakan lain seperti yang kita saksikan di banyak negara-negara arab.
“Maukah kejadian tersebut berpindah kepada kalian? di negara kalian? Siapakah orang yang memunculkan pemikiran tersebut? berdasarkan pandangan bijaksana seperti apa hal yang mengatasnamakan agama Allah serupa ini? di bawah orang ‘arif billah’ mana yang membangkitkan diri kalian kepada gerakan semacam itu?” tanya Habib Umar.
Habib Umar juga menegaskan bahwa Rasulullah berjihad setelah adanya izin dari Allah, itupun disertai dengan usaha untuk mendamaikan kaum muslim terlebih dahulu. Termasuk pula melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik dan membuat perjanjian dengan kelompok-kelompok dari orang kafir.
“Bahkan setelah peperangan Rasulullah meminimalisir terjadinya pertumpahan darah,” jelas Habib Umar.
Rasulullah juga, imbuh Habib Umar, mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteraan, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru.
“Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah dalam agama kalian. Dalam amanat yang kalian emban, dalam kewajiban kepada negara kalian, Indonesia. Dalam kewajiban terhadap bangsa, rakyat dan negeri kalian,” pinta Habib Umar.
Maklumat ini diterima oleh redaksi Suaranahdliyin.com dari Majelis Muwasholah Bain Ulama wal Muslimin pada Jumat (11/12/20). Adapun maklumat selengkapnya bisa dilihat di link berikut ini : Arahan Alhabib Umar
(rid/ros)