JEPARA, Suaranahdliyin.com – Peringatan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia, khususnya santri. Momen tersebut diperingati dengan beragam kegiatan. Seperti yang dilakukan MA Walisongo Pecangaan Jepara.
Madrasah yang beralamat di Jalan Kauman No. 1 Pecangaan Jepara menyemarakkan hari santri selama dua hari, Sabtu – Ahad (21-22/10).
Pada Sabtu diisi dengan mujahadah pembacaan 4444 shalawat nariyah, dan perlombaan di antaranya lomba variasi asmaul husna, lomba adzan pujian iqamah, lomba qiraah, dan kreasi video tiktok. Sedangkan pada Ahad dilaksanakan apel, bazar, dan penampilan band akustik Jokivolka.
Kepala MA Walisongo Pecangaan, Ainun Najib menyatakan momen hari santri pihaknya mengedepankan dua aspek yakni edukasi dan hiburan.
“Untuk sisi edukasi santri kami ajak untuk menggelar bazar yang merupakan implementasi P5. Tidak hanya sekadar berjualan tetapi ada pembukuan terkait modal dan hasil penjualan,” jelasnya.
Dia menyampaikan, hari santri merupakan hari raya para santri. “Hari santri bukan hanya sekadar mengenang sejarah resolusi jihad tetapi sebagai santri perlu juga mengenali eksistensi mereka. Boleh senang sesaat tidak sepaneng dengan kitab salaf, setelah itu ngaji tetap dilanjutkan,” imbuhnya.
Kepala madrasah yang akrab disapa Najib itu menambahkan berkenaan dengan tema jihad santri ia mengingatkan peserta didik agar belajar sungguh-sungguh dan berjuang mewujudkan cita-cita.
Sementara itu Ketua PK IPNU MA Walisongo Pecangaan Nur Hasan Salim mengatakan kegiatan diselenggarakan untuk melatih kemandirian, meningkatkan budi pekerti, dan prestasi.
“Bazar bertujuan untuk melatih jiwa wirausaha santri. Di samping itu santri harus semakin meningkat akhlaknya dan berprestasi bidang akademik dan non akademik,” katanya. (sm/ ros, rid, adb)