
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Disaksikan sekitar 17.000 jamaah, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memberikan mauidhoh hasanah dalam Pengajian Akbar Puncak Hari Santri Nasional 2019 PCNU Boyolali di Alun-Alun Kidul Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali, Jumat (22/10/19) malam.
Kiai Said membuka tausiyah dengan mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena telah mengapresiasi santri dengan diperingatinya Hari Santri Nasional setiap tahun. Untuk itu para santri harus merayakannya dengan perbanyak membaca shalawat.
Lebih lanjut Kiai Said mengingatkan, bahwa sebagai manusia yang hadir di muka bumi, kita mempunyai amanat mewujudkan kehidupan yang harmonis, penuh rasa insaniyah (kemanusiaan).
“Sebelum melihat agama, pangkat, titel, dan partai politik, amanat yang paling melekat adalah insaniyah, bisa hidup rukun bertetangga,” tuturnya.
Kiai Said juga menekankan agar kita terus menjaga tradisi Nahdlatul Ulama. Menurutnya, setiap umat mempunyai tradisi, seni, dan kebiasaan masing-masing. “Maka, jika ada yang suka yasinan, shalawatan, tahlilan, itu tidak hanya bentuk ibadah tapi sebagai media silaturrahim,” jelasnya.
Kiai Said mengajak kepada jamaah sekalian untuk memperkuat silaturahim di era digital ini. Meski pun ada media sosial, silaturrahim secara langsung tetap diperlukan, utamanya antar tetangga dan keluarga.
“Karena di media sosial rawan provokasi dan penyebaran hoaks. Maka dari itu mari warga nahdliyin, jaga yasinan-tahlilan sebagai media silaturahmi agar bisa bertatap muka langsung dan tidak mudah terpengaruh media sosial,” ujar Kiai Said. (Angga, Khafidz, Sis/rid)