Ketika Banser Boncengkan KH. Ulin Nuha Arwani

0
5790

KUDUS,Suaranahdliyin.com –Bukan omong kosong, perhatian Banser terhadap kiai. Dalam berbagai kesempatan, Banser selalu komitmen memberikan pengawalan lebih kepada kiai dan ulama maupun habaib.

Seperti halnya dalam pengajian selapanan Ikatan Haji Yayasan Arwaniyah (IHYA) di Gedung MWC NU Kaliwungu (4/11/2018), sejumlah anggota Banser ikut partisipasi pengamanan acara yang dihadiri sekitar 800 jamaah. Mereka yang berasal dari Satkoryon Banser Kaliwungu ini menempatkan posisi yang ditugaskan.

Seperti biasanya, diantara mereka ada yang bertugas mengatur jalan menuju lokasi pengajian. Ada juga mengatur parkir mobil yang datang supaya mampu menampung banyak kendaraan.

Ketika jalanan sudah penuh, datang mobil rombongan pengasuh Pondok pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus yang juga sesepuh IHYA KH.Ulin Nuha Arwani. Karena kondisi parkir sudah penuh dan mobil tidak bisa masuk mendekati tempat acara, KH. Ulin turun hendak berjalan kaki.

Melihat kondisi demikian, KH Ulin diantarkan menggunakan motor kecil atas inisiatif komandan satkoryon Bbanser dan panitia. Adalah Ari Rif’an, anggota Banser dari Gamong mendapat kesempatan memboncengkan dan mengantarkannya menuju lokasi pengajian. Ia pun sangat hati-hati mengendarainya karena memboncengkan ulama besar.

“Alhamdulillah, perasaan seneng banget tapi ada takutnya. Senang bisa memboncengkan beliau, rasa takut khawatir romo kiai dawah (jatuh) di perjalanan,”ujarnya.

Sebagai anggota Banser, Ari merasa sangat mencintai dan bertanggungjawab untuk menjaga ulama agar status keulamaan tetap berwibawa dan terjaga. Keberanian Ari untuk memapak memboncengkan kiai lantaran tidak menginginkan putra ulama Ahli Qur’an Mbah KH Arwani Amin ini kecapekan bila harus berjalan kaki.

“Disamping menjaga NKRI, Banser selalu ta’dzim dan menjaga serta mengawal Ulama NU,”tandasnya.

Usai memboncengkan kiai Ulin Nuha Arwani dengan selamat, Ari Rif’an mengaku sangat bahagia. Ia hanya mengharapkan bisa mendapatkan barokah dari kesholihan ulama. “Saya cinta kepada orang-orang sholih meski kami tidak bisa seperti mereka.”ujarnya.

Ketika ditanya harapannya menjadi anggota Banser, Ari menyatakan supaya bisa berguna untuk Agama, Nusa dan Bangsa dengan menjaga guru bangsa (ulama). “Saya bangga menjadi Banser,”tegasnya singkat. (rofiq,adb/ros)

 

 

 

 

Comments