
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Kaum perempuan Nahdlatul Ulama (NU) diminta untuk menggelar doa bersama selama masa tenang Pemilu 2019. Dengan doa bersama itu, diharapkan tercipta situasi kondusif, dan terpilih pemimpin yang benar-benar bisa mengemban amanah rakyat.
“Kita ingin Pemilu ini berjalan damai, dan lancar,” ujar Inisiator Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Ida Fauziyah melalui siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com, Ahad (14/4/2019) .
Tak kalah penting, lanjut Ida, adalah terpilihnya pemimpin yang benar-benar amanah, dan membawa rakyat Indonesia sejahtera. “(Pemimpin yang diharapkan) tentunya yang bisa membawa Indonesia semakin maju,” ujarnya.
Menurutnya, doa bersama bisa digelar dengan menggandeng tokoh agama (kiai) yang ada di desa setempat. “Sejauh ini, semua pihak sudah berikhtiar secara lahiriah. Melalui doa bersama sebagai ikhtiar batin, diharapkan Pemilu benar-benar sukses. Partisipasi pemilih juga semakin tinggi,” terang ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU ini.
Lebih lanjut Ida menambahkan, dana yang dikucurkan pemerintah untuk Pemilu 2019 ini sangat besar. “Karena itu tugas kita adalah ikut ambil bagian mensukseskan Pemilu ini. Salah satunya adalah dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Niatnya adalah ikut membangun Indonesia,” terangnya.
Negara Indonesia, ungkapnya, merupakan negara besar, penduduk besar, dan memiliki wilayah yang luas. Satu sisi negara ini menerapkan sistem demokrasi. “Risikonya saat pesta demokrasi digelar, suhu agak meningkat. Karena itu dengan doa bersama, semua bisa tetap damai,” katanya.
Kendati demikian Ida optimistis, demokrasi di negara ini semakin berkualitas. Sebab, semakin lama, masyarakat akan semakin cerdas, dan menganggap demokrasi sebagai kebiasaan dan kebutuhan.
‘’Demokrasi merupakan sebuah sarana untuk terus memperbaiki bangsa, utamanya membuat Indonesia semakin maju, dan kesejahteraan masyarakat semakin baik,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat menyambut Pemilu 2019 dengan gembira. “Mari kita jadikan pesta demokrasi ini sebagai sesuatu yang menggembirakan, dan tetap menomor satukan persatuan,” tandasnya. (rls/ adb, ros)