
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pemuda berkarakter adalah pemuda yang memiliki ilmu dan ketaqwaan. Tidak hanya itu, pemuda juga diharapkan memiliki sikap tawadlu’.
Hal itu mengemuka dalam Pengajian Umum Peringatan Isra Mikraj dan Ruwahan di Masjid Jami’ Al-Ma’mur Dimoro Lau, Dawe, Kudus, Selasa (30/04/19).
“Kata Nabi : Hayatul fata Wallahi bi ilmi wa at-tuqo. Hidup pemuda, demi Allah harus disertai dengan ilmu dan taqwa),” tutur KH. Abdul Rohman.
Ia menambahkan pemuda yang berilmu dan taqwa hendaknya juga tawadlu’ sehingga bisa memberi manfaat bagi yang lainnya. Sebab, kalau hanya cerdas saja tanpa taqwa dan tawadlu’ bisa jadi bahaya.
“Seperti IPNU-IPPNU yang malam ini memberi manfaat dengan mengadakan pengajian untuk masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, KH. Abdul Rohman juga menjelaskan perihal alasan diadakannya tradisi ruwahan oleh warga Nahdliyin. Menurutnya ruwahan berasal dari kata ruh atau arwah yang dimaksudkan sebagai waktu untuk mengirim doa bagi para arwah para pendahulu.
“NU memiliki tradisi mendoakan orang yang telah meninggal dan itu harus dirawat. Ikuti ajaran Aswaja,” tandasnya.
KH. Abdul Rohman menambahkan, Nahdliyin harus selalu rukun dengan tetangganya. Tradisi NU semuanya mengandung ajakan persatuan dan kerukunan.
“Jangan sampai tidak rukun dengan tetangga. Saling mendoakan itu lah ajaran kiai-kiai kita,” pintanya.
Pengajian yang diadakan oleh PR IPNU-IPPNU Lau ini dihadiri oleh masyarakat umum dari Kecamatan Dawe dan sekitarnya. Acara ini juga dihadiri oleh Habib Fuad Al-Aydrus, Gus Furqon Azazi Muhdi Ahmad dan Gus Mukti Ali.
Sedangkan turut memeriahkan acara, yakni Rebana Syauqul Musthofa dan Jam’iyyah Terbang Kolosal Muria Raya.(rid/adb)