
TEBO,Suaranahdliyin.om – Dalam rangka memeringati harlah ke- 96 NU, Pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi mengadakan lomba pemulasaran jenazah pada Sabtu-Ahad (29-30/1/2022). Kegiatan yang bertempat di Gedung MWCNU setempat itu, diikuti peserta anggota Fatayat – Muslimat NU utusan ranting se-Rimbo Bujang.
Para dewan juri dari pengurus JP3M ( Jamiyah Pengasuh Pondok Pesantren Putri dan Muballighoh) Provinsi Jambi yang terdiri Nyai.Hj. Ulil Azmi Dewi Hafshoh (Pengasuh PP. Raudhatul Mujawwidin), Nyai.Hj. Jariyah (Pengasuh PP. Al Ikhlas), dan Ning Layyinatussifa (PP. Darul Hikam) sangat serius mengamati satu persatu peserta dalam memulasara mulai memandikan, mengkafani hingga mensalatkan jenazah dari boneka.
Menurut koordinator lomba, Karyati Inayah, kegiatan bertujuan untuk memeriahkan peringatan Harlah Ke-96 NU, juga sebagai wadah silaturahmi antarpimpinan ranting dan sarana belajar cara pemulasaraan jenazah yang baik dan benar. sekaligus untuk melahirkan kader perempuan yang mumpuni dalam perawatan jenazah.
“Lomba pemulasaraan jenazah ini sebagai ajang silaturrahim sekaligus ajang menyiapkan kader-kader perempuan yang mumpuni merawat jenazah,” ujarnya.
Karyati merasa yakin kader-kader Fatayat – Muslimat NU akan lebih mumpuni untuk merawat jenazah perempuan. “Kami berharap pasca lomba ini akan tersedia kader-kader perempuan yang kredibel di tengah-tengah masyarakat yang siap pakai, siap berkhidmah bila dibutuhkan.”Imbuhnya.
Salah seorang Juri, Ning Layin memberikan pengarahan, motivasi dan evaluasi kepada peserta. Ning Layin mengharapkan peserta selalu percaya diri manakala diminta bantuan tetangga atau saudara untuk merawat jenazah.
“Mbak-mbak dan ibu-ibu harus bersedia dan percaya diri untuk merawat jenazah. Saya seneng, yang ikut ini juga banyak yang muda, biasanya mulosoro jenazah kan yang mau yang tua-tua.”ujarnya.
Juri lainnya, Nyai Hj Ulil Azmi mengingatkan bahwa, selain merawat jenazah, yang tidak kalah penting adalah merawat shohibul musibah. Artinya keluarga yang ditinggal ini juga perlu diarahkan dan dibimbing.
“Yang perlu kita perhatikan bersama bukan hanya jenazahnya tapi juga keluarganya. Hendaknya, keluarga juga diarahkan untuk segera membaca Yasin, salawat, dan mendoakan, jangan hanya berkerumun.”tegasnya.
Usai penjurian, hasil lomba langsung diumumkan dengan juara 1 Ranting Perintis, juara 2 Ranting Tegal Arum dan Ranting Rimbo Mulyo sebagai juara 3. Para pemenang mendapat piala, piagam dan uang pembinaan.
Selain lomba pemulasaran Jenazah, peringatan harlah ke-96 NU dimeriahkan pula dengan pembuatan tumpeng dan diakhiri dengan pengajian akbar.(Eli NJ/adb)