Dukung Program Ketahanan Pangan, Polresta Pekalongan – Ponpes Al-Maliki Tanam Jagung di Lahan 2,5 Hektar

0
522
Penanaman jagung oleh Polresta Pekalongan dan Ponpes Al Maliki

KOTA PEKALONGAN, Suaranahdliyin.com – Polres Kota (Polresta) Pekalongan sangat mendukung asta cita Presiden Prabowo tentang ketahanan pangan. Hal tersebut dibuktikan dengan menjalin kerjasama strategis dengan Pondok Pesantren Al Maliki untuk menanam jagung dilahan milik Ponpes tersebut.

Lahan sawah yang ditanami jagung seluas 2,5 hektar terletak di areal persawahan Kuripan Kartoharjo Kecamatan Pekalongan Selatan, Rabu (6/08/2025). Langkah ini menjadi upaya sinergitas antara institusi kepolisian dan elemen masyarakat, khususnya pesantren, dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di tingkat lokal, sekaligus mendukung target swasembada pangan nasional.

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan Pondok Pesantren Al Maliki dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, upaya bersama ini mencerminkan semangat kolaboratif yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan di berbagai sektor.

“Alhamdulillah, Saya atas nama pimpinan Polres Pekalongan Kota mengapresiasi pimpinan Ponpes atas dukungan pelaksanaan kegiatan penanaman jagung. Ini merupakan wujud soliditas, kerukunan antara masyarakat dan pondok pesantren dengan aparat kepolisian dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujar AKBP Riki dalam rilis yang diterima Suaranahdliyin.com.

Ia menambahkan bahwa, meskipun tugas utama Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), namun Polres Pekalongan Kota tetap memiliki komitmen untuk mendukung penuh kebijakan strategis pemerintah, termasuk di sektor pangan.

“Kami menyadari bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Kepolisian tentu tidak bisa tinggal diam ketika negara memanggil untuk berkontribusi, terlebih melalui kemitraan positif seperti ini,” tegasnya.

Senada dengan Kapolres, pimpinan Pondok Pesantren Al Maliki, KH. Muhammad Saifuddin Amirin, juga menyambut baik kerja sama ini. Ia mengungkapkan rasa syukur serta penghargaan atas dukungan yang diberikan jajaran Polres Pekalongan Kota kepada pesantren.

“Kalau kita bekerjasama dengan instansi, hasilnya luar biasa. Dari Polres, sudah kami anggap sebagai keluarga besar. Jalinan silaturahmi ini membawa produktivitas yang nyata untuk umat dan bangsa,” ungkap KH. Saifuddin.

Ia berharap, bahwa sinergi ini tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, tetapi bisa terus berkembang dalam bentuk program-program pemberdayaan lainnya yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat.

“Semoga kegiatan seperti ini akan terus berlanjut. Kami berterima kasih kepada Polres Pekalongan Kota dan jajarannya serta instansi terkait lain yang turut membantu. Silaturahmi dan perbincangan yang terjalin telah membawa keberkahan bagi kami,” imbuhnya.

Kegiatan penanaman jagung ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Pejabat Utama Polres Pekalongan Kota, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, jajaran Forkopimcam Kecamatan Pekalongan Selatan, tokoh-tokoh masyarakat, serta kelompok tani setempat.

Ps. Kasi Humas Polres Pekalongan Kota, Iptu Purno Utomo, S.H., menyampaikan bahwa, sinergi antara aparat penegak hukum dan lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, dapat menjadi contoh nyata kolaborasi produktif yang berkelanjutan.

“Kami berharap sinergitas ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain. Kerja sama antara Polres dan pondok pesantren Al Maliki ini adalah bentuk komitmen kami untuk terus hadir mendampingi masyarakat, bukan hanya dalam keamanan, tetapi juga dalam pembangunan sektor pangan dan ekonomi,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), Lili Sulistyawati menambahkan, program penanaman jagung ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, menciptakan ketahanan pangan lokal, sekaligus mempererat jalinan kebersamaan antara institusi negara dan masyarakat berbasis keagamaan.

Lili menilai, jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis, baik sebagai sumber karbohidrat alternatif maupun bahan baku industri pakan ternak.

” Dengan adanya penanaman ini, tentu akan berkontribusi dalam menjaga stabilitas pasokan pangan lokal, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, serta menciptakan peluang ekonomi baru, khususnya bagi warga sekitar pondok pesantren. Apalagi kegiatan ini dilakukan di lahan pesantren, yang sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan institusi keagamaan dalam mendukung ketahanan ekonomi umat,”terangnya.

Pihaknya menyatakan siap memberikan dukungan teknis, baik dalam hal penyuluhan, pendampingan budidaya, hingga pengelolaan pasca panen agar program ini berjalan optimal dan hasilnya maksimal.

” Kami juga berharap gerakan seperti ini dapat menjadi inspirasi dan ditiru oleh pondok pesantren atau lembaga keagamaan lainnya di Kota Pekalongan, karena sejatinya kemandirian pangan bisa dimulai dari skala komunitas,”tukasnya.(Ari/adb)

Comments