KUDUS, Suaranahdliyin.com – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), sangat berdampak dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya di sector di dunia kerja.
Dr Ristiyani MPd, dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK), mengutarakan hal itu dalam sosialisasi Digital Ledership yang digelar Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek RI di Pondok Muslimat NU Padurenan “Mbah Musminah” Gebog, belum lama ini.
“Teknologi AI telah mengubah lanskap kerja secara drastis. AI telah mampu menggantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, terutama pekerjaan yang membutuhkan tugas-tugas rutin dan berulang,” ungkapnya.
Namun begitu, dalam pandangannya, teknologi AI juga membawa peluang-peluang baru dan mendorong munculnya lapangan pekerjaan yang baru pula. “Teknologi AI justru bisa membantu dan mempermudah pekerjaan kita seperti halnya Chat GPT yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit,” paparnya.
Akan tetapi, lanjutnya menambahkan, ada juga pekerjaan yang tidak akan bisa digantikan oleh teknologi AI. “Contohnya menjadi kepala Pusdatin Kemendikbud seperti Bapak Dr Chasan Chabibie. Dan kita tetap harus ingat, AI sendiri dibuat oleh manusia. Jadi seiring dengan majunya dunia digital, manusialah yang akan tetap maju,” tegasnya.
Dr Ristiyani yang juga kader Fatayat NU di Kabupaten Kudus itu juga mengemukakan, bahwa teknologi AI bisa kontribusi positif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan pendidikan.
“Teknologi AI dapat digunakan untuk membuat konten pembelajaran yang personal dan adaptif, membantu guru dan peserta didik dalam mengakses informasi yang relevan dan berkualitas, serta mengidentifikasi area yang perlu perhatian lebih dalam pembelajaran,” tuturnya. (Mohammad Fahtur Rohman, mahasiswa PPL Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kudus)