
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sinergi orang tua (wali murid) sangat penting diperlukan dalam upaya mendidik anak agar menjadi generasi yang saleh salihah.
Hal demikian mengemuka dalam seminar Parenting yang diadakan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Miftahul Huda 02 Sudimoro Karangmalang Gebog Kudus di aula madrasah setempat, Ahad (10/8/2025).
Seminar bertema mendidik dengan cinta untuk mencetak para juara ini menghadirkan fasilitator Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah Erny Susanti, S.Pd. AUD..
Dalam paparannya, Erny Susanti mengatakan sinergi orang tua dan guru sangat menentukan tumbuh kembang anak akan lebih optimal. Hal itu bisa dilakukan sejak dari rumah hingga ke sekolah.
“Untuk menjadikan satu anak saleh membutuhkan sinergi orang satu kampung,”ujarnya di hadapan 161 peserta seminar.
Erny mengutarakan kriteria lembaga pendidikan bisa disebut sebagai madrasah/sekolah yang j
hebat. Ditegaskan, madrasah/sekolah hebat manakala pimpinan, guru, orang tua dan anak didiknya menjadi saleh.
“Sementara sekolah keren bukan berorientasi meraih piala tetapi mendapat pahala surga,”imbuhnya.

Terkait mendidik dengan pendekatan cinta, menurut Erny, memiliki makna pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan ortu serta menstimulasi tumbuh kembang anak Begitu juga, pengasuhan yang menggunakan pendekatan dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak anak serta mengedepankan kepentingan terbaik anak.
“Juga sebagai upaya untuk memberikan lingkungan yang bersahabat dan ramah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,”imbuhnya.
Kepala MINU Miftahul Huda 02 Mahfud Nahrowi mengatakan tujuan kegiatan untuk membangun kesamaan visi yang sinergis antara wali murid bersama dewan guru dalam menentukan pola, metode, strategi dan pendekatan mendidik anak dengan menggunakan pendekatan cinta dan kasih sayang.
“Arahnya untuk mencetak generasi emas yang saleh dan salihah dan menjadi juara dalam segala aspek, akhlak, akademik, motorik dan sosial emosional.”terangnya kepada Suaranahdliyin.com.
Suasana pelatihan berjalan gayeng, nara sumbernya luar biasa, aktif dan kreatif dan pandai menguasai audiens. Sehingga mampu membawa para peserta untuk berperan aktif dan terbawa dalam suasana parenting yg mengena menyenangkan.
Dari 161 peserta yang mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 88 wali murid baru (kls 1), 40 pengurus paguyuban kelas 2 – 6 dan 33 dari dewan guru serta tenaga kependidikan.(adb/ros)