
WONOSOBO, Suaranahdliyin.com – Bertempat di Rumah Makan Sari Rasa pada Rabu – Jumuah (13-15/11/2019) lalu, digelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kompetensi pembelajaran Matematika dan IPA terintegrasi.
Diklat yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Ma’arif, itu diikuti tak kurang dari 70 guru Mata Pelajaran (Mapel) IPA dan 70 Mapel Matematika.
Menurut K3MI Ma’arif, H. Zainul Muntaha M.Pd.I, mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan untuk guru dan siswa di lingkungan MI Ma’arif. ‘’Harapannya, prestasi peserta didik dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) akan meningkat,’’ ujarnya.
Agus Wayan Yulianto M.Sc., mengemukakan, bahwa konsep konsep integrasi berawal dari adanya pemikiran dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Keduanya seolah terpisahkan dan berjalan sendiri-sendiri.
‘’Asumsi yang berkembang kemudian, ilmu itu tidak peduli dengan agama, dan sebaliknya. Al-Quran dan hadis sesungguhnya tidak membedakan antara ilmu umum dan ilmu agama. Al-Quran hanya mengenal ilmu,’’ paparnya.
Sedang sebuah sikap yang penting bagi guru untuk ditekankan kepada peserta didik, antara lain jujur, teliti, tekun, kreatif, berpikir kritis dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
‘’Penting juga menumbuhkan rasa ingin tahu kepada peserta didik, sikap bekerja sama, bertanggung jawab dan berhati terbuka,’’ terang narasumber Diklat yang berasal dari UIN Walisongo Semarang itu.
A. Ngizudin, mengemukakan, bahwa Diklat yang pertama kali digelar ini sangat positif. ‘’Diklat ini luar biasa. Selain menambah pengalaman, juga mempererat jalinan silaturahim antara sesama guru MI di Kabupaten Wonosobo,’’ katanya. (rls/ ros, adb, rid)