
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Asrori, menghadiri Haul ke-122 guru para ulama Nusantara, KH Sholeh Darat. Haul berlangsung di kompleks Makam Bukit Bergota, Semarang, Rabu (11/5/2022).
KH Said Asrori dalam tausiyahnya menyampaikan, penggagas pertama penyelenggaraan haul Mbah Sholeh Darat adalah KH Abdul Hamid, Kendal, yang tak lain santri Mbah Kholil Rembang.
“Haul seperti ini sangat penting bagi warga NU, terlebih dalam memperingati haul Ulama besar NU. Kita wajib bersyukur sebagai warga NU mempunyai guru-guru dan ulama luar biasa seperti Mbah Sholeh Darat,” ujarnya.
Diceritakan, KH Sholeh Darat mempunyai riwayat rihlah ilmiyah sampai Mekah. Dan sepulangnya dari luar sana, kemudian mengajarkan ilmunya kepada santri-santrinya di Indonesia.
“Semangat baru diajarkan kepada kiai-kiai yang menumbuhkan semangat memperjuangkan kemerdekaan pada waktu itu,” cerita KH Said.
Mengutip dawuh Rasulullah, sebagus-bagusnya manusia adalah yang diberi umur panjang dan menjalankan amal shaleh selama hidupnya. “Mbah Sholeh Darat ini termasuk luar biasa, mengajarkan kebaikan, menjaga Islam, menjaga agama, syariat, dan ibadah kepada santri-santrinya,” paparnya.
Disampaikannya, munculnya resolusi jihad dari masyarakat Indonesia saat itu, sampai tiap pesantren memunculkan perlawanan melawan penjajah, adalah bukti perjuangan Mbah Sholeh Darat.
Ketua Tanfidziah PCNU Kota Semarang, H Anashom, mengutarakan, KH Sholeh Darat merupakan kiai yang mampu mendorong Islam menjadi luar biasa, berkat pemikiran dan karya-karyanya. Banyak kiai dan pahlawan nasional yang dulu nyantri kepada Mbah Sholeh Darat.
“Murid-muridnya antara lain RA Kartini, KH Hasyim Asy’ari, dan KH Ahmad Dahlan. Ketiganya merupakan pahlawan nasional,” katanya.
Maka, pihaknya pun berencana mengajukan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. “Kemarin sudah dibahas ketika sarasehan di gedung NU. Kami berharap pemerintah dapat melirik pengajuan ini,” tuturnya. (sim/adb)