Cyberpreneur, Picu Semangat Santri Berbisnis Digital

0
2675
Usai pelatihan sejumlah santri putri tampak berfoto bersama (doc. gigih)

KENDAL, Suaranahdliyin.com – Ketatnya peraturan di pondok pesantren salaf tidak lantas membuat para santrinya buta teknologi dan informasi. Kesan itu terlihat pada pelatihan santripreneur yang diadakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pegandon, Kendal, pada Jum’at hingga Ahad (25-27/01/19) lalu.

Meskipun peraturan pondok pesantren tidak membolehkan menggunakan ponsel, beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber dapat ditanggapi dengan baik oleh para peserta yang semuanya santri.

Dalam acara bertajuk “Workshop Cyberpreneur bagi Santri Milenial” itu berisi materi kiat-kiat wirausaha di zaman digital dengan memanfaatkan media internet dan media sosial. Tips dan langkah menjadi youtuber sukses juga disampaikan dalam pelatihan cyberpreneur ini.

Baca juga : Menpora Dorong Santri Kembangkan Wirausaha

Anwariyatul Hikmah misalnya, salah satu santri putri Al-Qur’aniyyah yang kini sedang menghafalkan al-Qur’an itu, ketika presentasi menawarkan konten kajian fiqih wanita di channel youtubenya.

Menurut Hikmah, itu dilakukan sebab masih banyak orang yang awam perihal fiqih kewanitaan. “Dengan begitu, selain dapat berdakwah juga bisa mengasilkan uang dari chanel youtube,” ujarnya.

Berbeda dengan Hikmah, delegasi dari Ponpes Al-Musyaffa’, M. Arifuddin, tertarik mengembangkan blognya dengan penguasaan SEO (Search Engine Optimization) yang mumpuni. Ia bertekad mengisi blognya tersebut dengan nilai-nilai Aswaja dan toko online.

“Bagaimanapun santri juga harus bisa menguasai dunia digital agar tidak ketinggalan,” katanya.

Selain Hikmah dan Arifuddin, banyak santri lain yang mempunyai inisiatif untuk berwirausaha seperti membuat kerajinan, berjualan kerudung, kaos, bahkan membuat aplikasi game, dan lain-lain.

Lurah pondok Al-Qur’aniyyah, Dzariful Hakim mengatakan, pihaknya merasa mendapatkan wawasan baru dan bisa merencanakan usaha apa yang akan digelutinya setelah ia selesai ngaji di pondok.

“Setidaknya kami bisa mendapatkan gambaran, apa yang harus kami lakukan setelah kami lulus nanti,” ungkapnya, Selasa (30/01/19).

Baca juga : Santri Diminta Tak Sekadar Kembangkan Kajian Pesantren

Acara yang diikuti seratusan santri dari berbagai pondok pesantren sekitar Pegandon, Kendal ini dihadiri oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Imam Gunawan, Anggota Komisi X DPR RI Mujib Rohmat dan para narasumber bidang kewirausahaan.

Diantara narasumber yang hadir ialah Owner Distro Kang Santri Abdul Wahab, Owner Distro Clowor Ahmad Syauqi Hakim dan pemerhati pesantren Khasan Ubaidillah. (Gigih/rid)

Comments