
BREBES, Suaranahdliyin.com – Ma’had Aly Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah pada Ahad – Selasa (15-17/1/2019) mendatang akan menyelenggarakan bahsul masail bertema Konsep Wasathiyah dalam Al-Quran’’.
Selain para peserta dari Ma’had Aly dan pesantren di Indonesia, akan hadir pada kesempatan itu H. Aceng Abd. Aziz M.Pd (Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly Direktorat PD. Pontren Kemenag RI), Dr. KH. Ahsin Sakho M. MA. dan Dr. Abdul Moqsith Ghazali sebagai mushohhih, sedang didaulat sebagai keynote speaker adalah KH. Dr. TGB. M. Zainul Majdi.
KH. Shofiyullah Mukhlas MA, panitia penyelenggara, menguatarakan, tema ini diangkat berdasarkan isu radikalisme dan paham padanannya seperti intoleransi, ekstremisme dan liberalisme, yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat serta pemberitaan yang demikian masif di berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun online.
Kegundahan dan kegaduhan masyarakat dari kalangan elite hingga kaum alit kian menggunung, ketika paham itu dikaitkan dengan fakta sosial masyarakat, mulai dari adanya teror bom, pendirian negara berasas khilafah hingga menyangkut stylish masyarakat seperti celana cingkrang serta penggunaan cadar.
‘’Kondisi demikian mengundang reaksi pemerintah sebagai institusi yang mesti menjaga kedaulatan dan integritas bangsa ini,’’ terang KH. Shofiyullah Mukhlas MA dalam Term of Refference (TOR) penyelenggaraan bahsul masail ini.
Bahsul masail ini, katanya, berusaha mencari titik temu atau mencari kaidah serta patokan, mana sebenarnya yang dianggap radikal dan mana yang sebenarnya yang dianggap istiqamah serta mana yang dianggap di luar itu, baik radikalisme atau yang lainnya.
‘’Maka poin-poin bahsul masail ini, adalah hendak mencari rujukan tentang kriteria radikalisme, istiqamah dan yang lain, sehingga persoalan ini tidak kabur. Institusi pesantren, termasuk di dalamnya Mahad Aly, penting untuk merespons dengan melakukan kajian-kajian strategis tentang radikalisme, istiqamah dan paham variannya,’’ tuturnya. (ros/ adb, rid)