BOYOLALI,Suaranahdliyin.com – Mengawali pertemuan tri wulanan dan menyambut hari lahir ke-89 GP Ansor, Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Boyolali mengadakan Workshop Manajemen Dapur Umum untuk Relawan Penanggulangan Bencana.Sabtu (8/04/2023). Bertempat di Markas Komando (Mako) Banser dan Bagana Boyolali itu, workshop diikuti 24 relawan Bagana.
Kepala Unit Khusus (Kanitsus) Bagana Boyolali Wawan Ayyasin menyampaikan “Workshop Manajemen Dapur Umum” sangat penting sebagai bagian dari meningkatkan skill kebencanaan.
“Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja penting dari Bagana. Digelar dalam rangka memperkuat skill kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana di Boyolali dan sekitarnya,” katanya.
Disampaikan, tujuan workshop antara lain memahami manajemen dapur umum. memahami teknik atau metode memasak untuk orang banyak.
“Workshop juga mengenalkan alat-alat dapur umum dan memberikan pemahaman cara penggunaan alat dapur umum secara aman.”imbuh Wawan.
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Boyolali Ebit Susanto mengapresiasi pelaksanaan workshop khusus Bagana. “Kegiatan upgrading pelatihan Managemen Dapur Umum ini sangat dibutuhkan ketika penanggulangan bencana alam,” ucapnya.
Ebit mengharapkan relawan Bagana Boyolali akan mempunyai kemampuan penanggulangan bencana yang memenuhi standar kualifikasi. “Dengan demikian saat turun dalam menanggulangi bencana, sudah siap dengan ilmu manajemen penanganan bencana,” imbuhnya.
Dirinya menegaskan bergabung dalam Bagana merupakan sebuah panggilan jiwa. “Semua berangkat dari hati nurani yang mewujud sebuah kepedulian,” tutur Ebit.
Usai workshop, Bagana Boyolali membagikan takjil buka puasa berupa nasi kotak dan the manis kepada pengguna jalan di kecamatan Andong. “Kegiatan ini didanai anggota Satkorcab Banser Boyolali dan sejumlah donatur,” terang Ebit.
Dalam pembagian Tidak kurang 500 takjil dibagikan ke warga itu melibatkan Satkorcab Banser beserta Banser Lalu Lintas (Balantas) dan Banser Andong. Setelah Dilanjutkan buka bersama yang juga dihadiri Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya dari Pekalongan dan ditutup shalat magrib berjamaah. (Sulistyawan/adb)
