
Meskipun tertempel di tembok bagian depan, dekat dengan pintu gerbang kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus, namun barangkali lebih banyak pengurus PCNU berikut Badan Otonom (Banom) NU di Kota Kretek ini, abai akan keberadaannya.
Abai, lantaran itu (hanya) sebuah prasasti, dengan ukuran yang tak terlalu besar. Sehingga wajar jika banyak orang yang lalu lalang (keluar – masuk) atau melewati gerbang kantor PCNU Kudus, kurang begitu memerhatikannya.
Namun jika mau menelaah secara mendalam, maka betapa dahsyat makna dari prasasti itu. Sebuah prasasti yang menjadi penanda pendirian kantor yang dipergunakan untuk menjalankan roda organisasi NU di level cabang (kabupaten) tersebut.
Betapa dari prasasti itu “akan terekam” bagaimana beratnya perjuangan para panitia pembangunan kantor itu, sewaktu saling bahu membahu melakukan renovasi musala dan kantor yang cukup megah itu.
Di luar itu, ada keikhlasan orang yang mewakafkan tanahnya serta para dermawan, yang telah menyisihkan sebagian hartanya, demi membantu sukses renovasi mudala dan kantor PCNU Kabupaten Kudus, waktu itu.
Dan dalam prasasti itu, tercatat nama – nama berikut tanda tangan tokoh – tokoh penting yang menandai selesainya proses renovasi, yakni pada 26 Rajab 1428 H / 31 Juli 2007 M.
Sedang para tokoh yang nama dan tanda tangannya tertera dalam prasasti itu, adalah Dr KH Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU), Drs KH Moh Adnan MA (Ketua PWNU Jateng), Ir H M Tamzil MT (Bupati Kudus), HM Chusnan MS (Ketua PCNU), KH Ma’ruf Irsyad (Rais Syuriyah PCNU), KH. M. Sya’roni Ahmadi (Mustasyar PCNU), serta panitia renovasi yang terdiri atas H M Hilmy SE (Ketua), Drs H Abdul Hadi (Sekretaris) dan H Mahmud (Bendahara). (ros, adb)