Sekretaris LAZISNU Kudus Berharap Laju INUK Bisa Pesat

0
1006
Noor Achmadi

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pasca bersilaturrahim ke LAZISNU Cilacap, Sekretaris NU Care-LAZISNU Kabupaten Kudus Noor Achmadi, berharap perkembangan INUK bisa melaju pesat. Hal itu ia sampaikan kepada Suaranahdliyin.com melalui sambungan seluler, Kamis (25/03/21).

Menurutnya, banyak pelajaran yang sebenarnya di Kudus sudah dilakukan untuk menyamai capaian Cilacap. Hanya saja, ada beberapa bagian mendasar yang di Kudus belum bisa terlaksana. Utamanya pada tingkat kepatuhan dan pemahaman pengurus NU di Kudus terhadap sebuah sistem kerja.

“Di Cilacap sudah bisa terpusat, dan bisa mengalahkan ego sektoral. Sementara itu tingkat kepatuhan masyarakat Kudus dan pemahaman terhadap sistem masih kurang. Ini yang perlu kita benahi,” ujar Noor.

Kendati begitu, menurut dia, Kudus memiliki peluang yang lebih besar manakala bisa meniru sistem dan kepatuhan yang ada di Cilacap. Dengan capaian Kudus yang persebaran kalengnya masih minim saat ini, Kudus sudah mampu menghimpun 300-500 juta per bulan.

“Artinya, kita tinggal membenahi sistemnya, membuat SOP (standar operasional prosedur-red) yang jelas dan memberi pemahaman kepada masing-masing pengurus agar menerima aturan yang dibuat oleh pengurus cabang (PC),” jelasnya.

Sebagai informasi, LAZISNU Cilacap sudah berhasil membuat sistem pengumpulan dana KOIN secara terpusat dan terintegrasi. Mulai dari tingkatan ranting, MWC sampai ke Cabang. Sistem yang mereka bangun yaitu dengan membentuk kepengurusan di tingkat ranting yang terdiri dari koordinator dan beberapa PLPK (Petugas Lapangan Penjemput KOIN). Dalam tugasnya mereka sudah dibekali dengan SOP yang jelas. Hasil penjemputan koin akan dikumpulkan ke UPZIS MWC kemudian disetorkan kepada LAZISNU cabang untuk dimasukkan sistem pencatatan keuangan di perbankan.

“Dalam hal pengelolaan keuangan untuk menghindari adanya penyalahgunaan keuangan yang sifatnya pentasarufan ataupun biaya operasional mereka sangat ketat untuk mencairkan dana. Yaitu mengharuskan adanya proposal, TOR dan RAB yang harus disetujui dari Lazisnu Cabang,” papar Noor.

Hampir semua langkah tersebut, imbuh Noor, sudah dimiliki oleh LAZISNU Kabupaten Kudus. Maknanya, kita tinggal selangkah lagi bisa meniru kesuksesan LAZISNU Cilacap dalam hal pengelolaan infaq. Tentu saja memang dibutuhkan dukungan dan kepercayaan dari semua pihak, utamanya pengurus NU pada semua tingkatan dan banom.

“Intinya pada kepercayaan, kalau SOP sudah dibuat, sistem sudah mulai diaktifkan, maka yang terpenting tinggal rasa saling percaya kepada sesama pengurus sesuai proporsi tugasnya. Misalpun ada kesalahan itu bisa dievaluasi dan diperbaiki sambil berjalan secara prosedural,” ucapnya. (rid, gie/adb, ros)

Comments