Programnya nampaknya sangat sederhana. Media yang digunakan juga sederhana. Namun, itu adalah program yang sangat bermanfaat untuk pengembangan organisasi dan masyarakat (Nahdliyin).
Infak Nahdlatul Ulama Kudus (INUK). Adalah nama program yang dikelola NU Care Lazisnu Kudus. Media yang dijalankan adalah dengan kaleng yang telah diberi label.
Pada mulanya, ini memang nampak sederhana. Namun ternyata, dalam proses menjalankannya, tidaklah sesederhana yang dibayangkan.
Akan tetapi, dukungan dari Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kudus, KH M Ulil Albab Arwani dan jajaran pengurus PCNU, ‘menjadi modal’ pengurus NU Care Lazisnu Kudus untuk menjalankan program itu semaksimal mungkin.
Sosialisasi program ke jajaran pengurus PCNU secara keseluruhan, Majelis Wakil Cabang (MWC) hingga tingkat ranting, mesti dilakukan.
Dari MWC ke MWC dan dari ranting ke ranting, punggawa NU Care Lazisnu Kudus pun melakukan sosialisasi program, bagaimana pengelolaan INUK bisa berjalan, berikut apa manfaatnya bagi organisasi dan Nahdliyin secara umum.
Dan kini, program INUK telah berjalan dengan baik. Kebermanfaatannya pun nampak nyata. Dan dukungan masyarakat (Nahdliyin) perlu mendapatkan apresiasi untuk itu.
Di luar itu semua, ada manfaat lain dari adanya program INUK bagi warga Nahdliyin di Kudus secara umum. Apa itu?
Tak lain, bahwa dengan keberadaannya, warga Nahdliyin ternyata bisa mengajari anak belajar berinfak sedari dini.
Caranya mungkin beragam. Misalnya dengan mengarahkan anak untuk menyisihkan uang sakunya, untuk ‘dimasukkan’ kaleng INUK. Pun saat anak ‘mendaptkan rizki tak terduga’, juga bisa berinfak.
Satu dua kali, mungkin orang tua mesti mengingatkan agar anak berinfak. Namun lambat laun, pasti akan terbiasa berinfak meski sedikit. Akan tetapi, itu tentu menjadi pembelajaran yang luar biasa. Bukankah demikian? (ros/ gie, adb)