MAGELANG,Suaranahdliyin.com – Rais Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh menegaskan pesantren merupakan pilar utama Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) memiliki tugas yang sangat berat dalam menaungi pondok pesantren
“Sejatinya Kkder asli Nahdlatul Ulama adalah dari pondok pesantren,”paparnya dalam acara halalbihalal RMI PWNU Jateng di di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Asri Giri, Magelang, Sabtu (20/5/2023).
BACA JUGA : Wagub Jateng Harapkan RMI Kawal Pesantren dan Madin
Kiai Ubaid mengatakan akhir-akhir ini banyak pesantren yang tidak jelas keilmuannya. Di sinilah salah satu peran RMI untuk memetakannya, agar pesantren itu benar-benar untuk tafaqquh fid din.
“Ada banyak pesantren yang lahir setelah adanya UU Pesantren. Ada pondok tahfidz tapi pengasuhnya tidak hafal Al Quran,”beber pengasuh pondok pesantren Al-Itqon Semarang ini.
Pondok pesantren, lanjutnya, juga tidak bisa dilepaskan dari madin. Menurut Kiai Ubaid, dulu sebelum santri-santri mondok di Lirboyo atau Sarang, mereka sebelumnya sudah di madin. Sehingga punya modal untuk melanjutkan di pesantren.
“Sekarang yang mondok banyak yang baca Arab saja tidak bisa.Karenanya, pengawalan terhadap madin sangat penting.,”tandas Kiai Ubaid sapaan akrabnya.
BACA JUGA : Kapolri: Silakan Santri Daftar Polisi
Halalbihalal dihadiri juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua PWNU Jateng KH Muzammil, Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Ketua dan Rois Syuriyah PCNU kabupaten Magelang serta sejumlah pengasuh pondok pesantren, dan guru madrasah diniyyah se-Jawa Tengah.(zulfa/adb)