
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Ning Nawal Arafah Yasin mengutarakan, bahwa perempuan adalah tempat pendidikan atau madrasah pertama (madrasatul ula) bagi anak-anaknya.
Untuk itu, menurut Ning Nawal Arafah Yasin, seorang perempuan mesti terus belajar sepanjang hayat. Sebab, fondasi pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan yang luas.
“Perempuan merupakan sumber emosional dan pembentukan karakter anak-anak dan keluarga. Karenanya, perempuan mesti memiliki budi pekerti luhur,” tuturnya dalam peringatan Hari Kartini dan Halalbihalal Dharma Wanita Persatuan Fakultas Tenik Undip di Engineering Hall Dekanat FT, Jumat (25/4/2025).
Istri Taj Yasin (Gus Yasin) itu mengemukakan, bahwa Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan, tidak hanya dengan kecerdasan, juga bukan dengan ilmu pengetahuannya. Tapi memberikan sumbangsih, perjuangan, dengan empati, etika, ketulusan, dan kelembutan hati. Itu merupakan salah satu modal besar dari perempuan.
“Kartini masa kini, melahirkan nilai-nilai luhur pada setiap inovasinya. Meskipun dengan inovasi besar, teknologi canggih, maka akan keluar dari arahnya ketika tidak memiliki nilai-nilai luhur. Jadi, tidak hanya cerdas, tapi seorang perempuan harus penuh rasa empati, penuh keluhuran hati,” ujarnya.
Maka Ning Nawal pun mendorong agar wanita menggunakan ilmunya untuk berdaya. Miliki keberanian untuk terus memberikan inspirasi, berkhidmah (mengabdi) dengan hati yang tulus. Bukan karena prestasi, atau berharap mendapat apresiasi orang lain, tapia ada makna keluhuran.
“Kartini masa kini diharapkan hadir pada sektor-sektor strategis, ikut dalam pengambilan keputusan. Seperti hadir di dunia pendidikan, ruang publik, ruang kebijakan, ikut aktif dalam forum-forum, bahkan di lingkup internasional,” lanjutnya menambahkan.
Terkait pilihan-pilihan perempuan apakah mesti berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, Ning Nawal menyebut keduanya merupkana pilihan yang sama-sama bermartabat dan harus diprioritaskan.
“Ibu rumah tangga mempunyai kemuliaan bisa mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul. Jadi, di mana pun ladang untuk berkhidmah, perempuan tetap berharga,” ungkapnya. (rls, ros/ adb, rid, mail, gie, luh)