KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sekira 30-an santriyah Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an (PTPYQ) 2 Muria mengikuti Latihan Dasar Jurnalistik (LDJ).
LDJ bagi para ‘santriyah pilihan’ itu dilangsungkan di ruang laboratorium, dan dibuka langsung oleh pengasuh pondok, KH Nur Khamim Lc PgD MPd didampingi Ustaz Ahmad Zainuri MPd, Sabtu (18/5/2024).
Pelaksanaan LDJ ini, adalah sebagai salah satu ikhtiar mewadahi bakat dan kreativitas santriyah di bidang tulisan dan literasi secara umum.
Ustaz Ahmad Zainuri dalam sambutannya memaparkan kepada para santriyah, tentang pentingnya literasi.
Dia pun menyebut tokoh-tokoh besar dunia, yang telah melakukan penjelajahan bahkan hingga Nusantara, khususnya Indonesia. Antara lain Marcopolo dan juga Ibnu Batuthah.
“Jurnalistik berasal dari kata journal, yang maknanya kurang lebih adalah catatan harian. Nah, catatan harian dalam konteks jursalistik, tentu harus memiliki makna,” katanya.
KH Nur Khamim, mengutarakan, bahwa literasi adalah dunia yang sangat penting bagi umat Islam. “Literasi berpijak dari ayat suci al-Quran; qara’a dan qiraah. Dan wahyu (ayat) yang pertama kali diturunkan adalah iqra’, yang ini secara eksplisit terkait dengan literasi,” tuturnya.
Dia menambahkan, bahwa membaca (iqra) memiliki beberapa makna. Membaca, terangnya, itu bisa dimaknai membaca tanda-tanda kebesaran Allah melalui ayat-ayat al-Quran dan juga hadis Nabi.
“Selain itu, yaitu membaca ayat-ayat kauniyah, yakni yang terkait dengan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Bisa dengan membaca fenomena, melakukan observasi terkait banyak hal, dan juga melakukan riset atau penelitian-penelitian,” tuturnya.
Sementara itu, pada kesempatan LDJ tersebut, hadir empat narasumber yang merupakan pegiat literasi di Kudus. Mereka terdiri atas M Qomarul Adib, M Farid, Ade A Ismail dan Rosidi. (luh, gie)