PATI, Suaranahdliyin.com – Di era digital kekinian, Rais Syuriah PBNU, KH. Muhammad Aniq Muhammadun mengaku beberapa kali bertemu orang yang mengaku santrinya di banya kota. Padahal Kiai Aniq sendiri tidak pernah melihatnya di pondok atau di majelis taklim yang ia asuh.
“Ternyata maksudnya dia itu ikut ngaji tapi lewat live streaming, jadi santri virtual, Masya Allah,” ujar KH. Aniq sambil tersenyum kepada para tamu di kediamannya Pakis Tayu Pati, Kamis (24/03/22).
BACA JUGA : KH. Aniq Kisahkan Teladan Mbah Madun Pondohan
“Pernah juga saya tiba-tiba dapat WA menanyakan jadwal ngaji streaming. Tidak saya balas karena saya sendiri juga tidak tahu caranya live streaming,” imbuhnya disusul tawa tipis, menghangatkan obrolan siang itu.
“Malah kebanyakan itu dari dosen-dosen di Surabaya, Semarang, Jogja. Ternyata pada nunggu ngaji live streaming,” katanya dengan bahasa Jawa Krama.
“Ada juga salah satu itu Profesor bidang farmasi dari UGM, ikut ngaji Ibnu Aqil. Rumahnya di Bantul katanya. Suatu ketika datang ke sini (sowan-red), minta izin mau menuliskannya jadi buku,” sebutnya.
“Kulo nggih terus cuma sanjang nggih monggo, ngoten mawon,” katanya menutup cerita berkesan itu.(rid/adb)